Sumber :
- KBRI Pyongyang
VIVA.co.id
- Direktur Sekolah Dinas Luar Negeri, Spica Tutuhatunewa, Kamis, 2 Juli 2015, mengatakan ada tiga tahap dan lima fokus pendidikan bagi para diplomat Indonesia yang diutus ke seluruh dunia.
Pada pertemuan dengan media di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Spica menyebut lima fokus itu antara lain perwakilan, promosi, perlindungan, negosiasi dan pelaporan.
Baca Juga :
Diplomat Korban Kebakaran KBRI Roma Meninggal
Pada pertemuan dengan media di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Spica menyebut lima fokus itu antara lain perwakilan, promosi, perlindungan, negosiasi dan pelaporan.
Baca Juga :
Puluhan Diplomat Muda RI Asah Ilmu di Belanda
Melalui lima fokus itu, para diplomat diharap bisa mempresentasikan Indonesia di luar negeri, melindungi warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri yang merupakan salah satu tugas penting.
"Negosiasi. Diplomat Indonesia bisa menjadi negosiator yang baik," ujarnya. Lantas pelaporan, tentang bagaimana menyampaikan informasi dengan singkat, padat dan jelas.
Semua substansi diberikan lantaran tidak semua diplomat memiliki latar belakang pendidikan Hubungan Internasional (HI). "Ada pendidikan ekonomi, hukum, sastra dan bisnis manajemen," kata Spica.
Sementara tiga tahap pendidikan, terdiri dari pendidikan dasar selama enam hingga delapan bulan. Dilanjutkan dengan pendidikan madya, serta pendidikan pimpinan luar negeri masing-masing empat bulan. (ren)
Halaman Selanjutnya
Melalui lima fokus itu, para diplomat diharap bisa mempresentasikan Indonesia di luar negeri, melindungi warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri yang merupakan salah satu tugas penting.