Pemimpin Oposisi Yunani Mundur

Publik Yunani merayakan hasil referendum, yang menolak proposal IMF.
Sumber :
  • REUTERS/Dimitris Michalakis
VIVA.co.id
- Pemimpin oposisi kubu konservatif Antonis Samaras, mengumumkan pengunduran dirinya setelah hasil referendum, memperlihatkan penolakan publik Yunani atas langkah pengetatan, yang dituntut Uni Eropa.


Dilansir dari
Channel News Asia
, Senin, 6 Juli 2015, Samaras telah mendapat desakan untuk mundur sejak Januari, setelah partainya kalah dalam pemilu, dari partai kiri Syriza pendukung PM Alexis Tsipras.

Saham-saham Perbankan Yunani Berjatuhan hingga 30%

"Saya memahami gerakan terhebat, kita membutuhkan awal yang baru. Mulai hari ini saya mundur dari kepemimpinan," kata Samaras (64), pemimpin partai New Demokrasi, mantan PM sebelum Tsipras.
Bursa Saham Yunani Dibuka Kembali Hari Ini


Dilanda Krisis, Yunani Tetap Jadi Tujuan Wisata Turis Asing
Masa kepemimpinan Samaras sebenarnya baru berakhir pada 2016. Namun, koalisinya gagal memilih kandidat presiden pada Desember 2014, sehingga memaksa dilakukannya pemilu lebih cepat.

Partai New Demokrasi menyerukan para pendukungnya untuk memilih "ya" dalam referendum, yang artinya menerima proposal dana talangan dari Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional (IMF).


Tapi, hasil penghitungan suara sementara pada Minggu, 5 Juli, memperlihatkan 61 persen pemilih Yunani memilih "tidak," yang artinya membuat Yunani kini berada di ambang pintu keluar dari Uni Eropa. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya