Turki Bangun Tembok Pembatas dengan Suriah

Kerabat korban pengeboman di kota Suruc, Turki
Sumber :
  • REUTERS/Stringer
VIVA.co.id
DPR: Jangan Tutup Sekolah Hanya karena Permintaan Turki
- Pemerintah Turki mengumumkan rencana untuk membangun sebuah tembok tinggi yang memisahkan negara itu dengan Suriah. Mereka berniat untuk mencegah masuk para teroris dan pejuang asing dari Turki menuju ke Suriah serta sebaliknya. 

Sekolah Pribadi Bandung Akui Simpan Buku Fetullah Gulen
Harian Telegprah, Kamis, 23 Juli 2015 melansir, keputusan itu diumumkan oleh Wakil Perdana Menteri, Bulent Arinc, usai menggelar rapat kabinet di Ankara. Menurut seorang pejabat senior pemerintahan panjang tembok mencapai 901 kilometer bisa dihancurkan menjadi beberapa bagian lalu dibangun kembali di mana pun. 

Erdogan Keluarkan Dekrit, Sipil Kuasai Militer Turki
Tembok itu akan dipasangi kawat berduri. Selain itu, lampu juga akan dipasang sepanjang 118 kilometer. Patroli perbatasan juga akan diperbaiki.

Pasukan bersenjata akan bersiaga sepanjang 365 kilometer. Sisanya akan diawasi oleh pesawat nirawak dan pengintai di sepanjang perbatasan Suriah. 

Keputusan untuk membangun tembok penghalang ini hanya berselang tiga hari dari aksi bom bunuh diri yang terjadi di kota Suruc yang berbatasan antara Suriah dengan Turki. Sebelumnya, area perbatasan kedua negara hanya ditandai dengan pagar berkawat berlubang. Sehingga, hal itu dijadikan celah bagi para anggota kelompok militan dan para penyelundup untuk menyeberang. 

"Isu penting di sini yaitu mencegah masuk para teroris (menuju Turki) dan mengambil tindakan fisik di sepanjang perbatasan untuk melawan ancaman kelompok Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS)," kata Arinc. 
Pemerintah Turki menyalahkan ISIS atas serangan yang terjadi hari Senin kemarin di Suruc. Serangan itu menyasar pertemuan yang dilakukan para pemuda Kurdi dan aktivis asal Turki yang ingin ke Suriah dan membantu membangun kembali kota Kobani. Kota itu hancur akibat peperangan yang berlangsung selama berbulan-bulan melawan militan ISIS. 

Ribuan pejuang asing diduga masuk ke Suriah melalui Turki dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa dari mereka bisa menyeberang ke Suriah menggunakan jaringan penyelundup yang simpati dengan ISIS. 

Oleh sebab itu, Pemerintah Turki terus melakukan razia terhadap orang-orang yang dicurigai akan menjadi bagian dari ISIS. Pada Rabu kemarin, Ankara mengumumkan mereka telah menahan 457 orang tersangka selama periode 1 Januari dan 30 Juni. 

Tersangka diduga berasal dari 32 negara berbeda. Menurut kantor berita Turki, Anadolu, mereka diperlakukan sebagai teroris asing. 

Akibat aksi pengeboman itu, area perbatasan pun diperketat. Media Suriah, Zaman al-Wasl pada Rabu kemarin melaporkan ratusan warga Suriah berkumpul di dekat Bab Al-Salama, sebuah jalur penting menuju ke Turki. Banyak dari mereka yang terpaksa harus menunggu lebih dari 24 jam untuk menyeberang ke sana karena pengamanan lebih diperketat. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya