Gulingkan Abbott, Malcolm Turnbull Jadi PM Baru Australia

Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, dari Partai Liberal.
Sumber :
  • REUTERS/David Gray/Files
VIVA.co.id
- Menteri Komunikasi Australia, Malcolm Turnbull resmi terpilih sebagai pemimpin Partai Liberal usai digelar pemungutan suara di kalangan internal partai pada Senin malam kemarin. Turnbull sukses menggulingkan rekan satu partai, Tony Abbott yang telah memimpin Liberal sejak tahun 2009 lalu. 

Berdasarkan hasil pemungutan suara, Turnbull berhasil meraup 54 suara anggota partai, sedangkan Abbott hanya meraih selisih 10 angka, yakni 44 suara. Maka berakhir sudah rezim kepemimpinan Abbott yang dikenal kontroversial, terlebih dalam membina hubungan bilateral dengan Indonesia.

Menengok ke belakang, Turnbull bisa dikatakan individu dan pemimpin yang cemerlang. BBC edisi Senin, 14 September 2015 bahkan menyebut pria kelahiran tahun 1954 itu sebagai Menteri yang kompeten dan juru bicara yang meyakinan serta orator ulung.

Sebagai juru bicara, hasil polling menunjukkan, Turnbull disukai oleh berbagai kalangan politisi. Keberanian Turnbull menantang Abbott tidak terlepas dari fakta terus merosotnya dukungan bagi mantan olahragawan itu. 

Berdasarkan polling yang dilakukan oleh perusahaan riset Ipsos Australia, termasuk yang paling baru dilakukan pada Agustus 2015, menunjukkan secara konsisten, Turnbull lebih dijagokan untuk menduduki kursi pemimpin Partai Liberal dan Perdana Menteri ketimbang Abbott dan Menteri Luar Negeri Julie Bishop. Kesempatan yang didamba Turnbull sebenarnya hampir terbuka pada bulan Februari lalu. Tetapi, berdasarkan keputusan internal partai, Liberal memilih kursi pimpinan tidak diberikan untuk ditantang. Liberal memilih untuk bersatu dan tidak pecah. 
Indonesia Tolak Kebijakan Australia Soal Migran Ilegal

Tetapi, situasi perekonomian Australia yang tak juga membaik ditambah bayangan kekalahan Liberal dalam pemilihan umum pada pertengahan tahun 2016 mendatang jika masih dipimpin Abbott, menyebabkan kondisi itu berubah.
Australia Jorjoran Investasi Sektor Maritim di Indonesia

Sebelum terjun di bidang politik, Turnbull sempat menjalani beberapa profesi mulai dari jurnalis, pengacara dan pengusaha ternama. Tak bisa dipungkiri, Turnbull merupakan salah satu politisi terkaya di Negeri Kanguru. Bahkan, namanya sering kali masuk ke dalam daftar 200 orang terkaya di Australia versi majalah mingguan Business Review. 
Penasaran, Bocah Ini Tersangkut Tangannya di Mesin

Turnbull dibesarkan oleh orangtua tunggal, setelah keduanya memutuskan bercerai. Saat itu, usia Turnbull baru menginjak sembilan tahun. Dibesarkan di area Double Bay, dia pernah menerima beasiswa untuk bersekolah di sebuah SMA swasta di sana. 

Kemudian, dia melanjutkan pendidikan dengan mengambil program jurnalistik dan hukum di Universitas Sydney. Kemudian, dia kembali meraih beasiswa Rhodes dan kembali menempuh program studi hukum di Universitas Oxford, Inggris.

Lulus dari sana, Turnbull sempat berkarier sebagai jurnalis di beberapa media di Inggris, termasuk di harian The Sunday Times sebelum akhirnya memutuskan berkarier di bidang hukum sebagai pengacara. Salah satu pencapaian terbesar sebagai pengacara, ketika berhasil memenangkan kasus mantan agen intelijen Inggris, Peter Wright melawan Pemerintah Inggris di tahun 1980an. 

Ketika itu, Wright ingin menuliskan sebuah memoir ketika masih bekerja di MI5. Tetapi, Pemerintah Inggris melarang bukunya terbit. Di tangan Turnbull, larangan tersebut dicabut.

Jajal Politik 

Di tahun 1990an, dia menjajaki bisnis teknologi dan menjadi salah satu pendiri salah satu penyedia layanan internet terbesar di Australia, OzEmail. Di tahun 2004, Turnbull mulai menjejakkan kakinya di Canberra sebagai politisi dengan terpilih sebagai anggota parlemen mewakili Wentworth. Dia kemudian menikah dengan putri pengacara ternama, Lucy Hughes. Belakangan, Hughes, terpilih sebagai Wali Kota wanita pertama di Sydney. 

Kariernya di bidang politik terus meroket dan peringatknya di partai terus naik. Saat John Howard menduduki kursi PM, Turnbull dipercaya sebagai Menteri Lingkungan dan Sumber Daya Air. Namun, Partai Liberal di tahun 2007 gagal meraih kepercayaan publik dalam Pemilu. Partai Buruh berjaya di tahun itu dengan menguasai pemerintahan.

Di tahun 2008, Turnbull sebenarnya pernah terpilih sebagai Ketua Partai Liberal, tetapi setahun setelah itu, dia dikalahkan melalui metode pemungutan suara oleh Tony Abbott. Padahal, selisih perbedaan suaranya sangat tipis, hanya satu suara. 

Kekalahan Turnbull ketika itu, karena pandangannya yang cenderung berseberangan dengan Partai Liberal. Dia cenderung memberi dukungan pada skema gas karbon dan isu perubahan iklim. 

Kredibilitasnya sempat hancur ketika dia pernah berupaya menyerang mantan PM Kevin Rudd. Saat itu, melalui data dari seorang PNS, Goodwin Grech, dia menyebut Rudd menyalahgunakan keuangan negara dan nepotisme. Turnbull menuding Rudd cenderung berpihak pada satu penjual mobil tertentu melalui skema pendanaan pemerintah. 

Dia mengaku memiliki bukti yang dibocorkan oleh Grech. Belakangan, diketahui Grech memalsukan bukti berupa surat elektronik yang disebut ditulis oleh Rudd. 

Tak Dicintai Partai

Kendati banyak yang mendukung Turnbull, tetapi, dia bukan sosok yang dicintai oleh Partai Liberal. Seorang pengajar politik dari Universitas Sydney, Peter John Chen, menyebut sikap Turnbull yang cenderung memilih sikap yang berbeda dengan partai menjadi penyebabnya. 

"Dia memiliki kemampuan menjadi seorang pemimpin yang efektif. Tetapi, dia tidak begitu dicintai oleh partainya, karena dia cenderung berada di sisi kiri, sementara, partainya sudah mulai bergerak ke sisi sebelah kanan," kata Chen. 

Turnbull juga dikenal tanpa tedeng aling-aling mengkritik rekan satu partai. Salah satunya, ketika dia mengkritik keras rencana perubahan iklim yang disampaikan Abbott. 

Turbull pernah dikritik karena tak berkonsultasi lebih dulu dengan koleganya sebelum menyampaikan posisinya mengenai satu isu, salah satunya mengenai dukungannya terhadap dukungan agar Pemerintah Australia meminta maaf ke kaum Aborigin. 

Pengajar politik di Universitas Melbourne, Sally Young, menyebut Turnbull memiliki karakter pribadi yang tidak mudah didikte. Turnbull juga disebut tidak akan mudah terintimidasi oleh media-media yang dimiliki konglomerat Rupert Murdoch. 

Usai menggulingkan Abbott, Turnbull rencananya akan dilantik sebagai PM ke-29 pada hari ini di hadapan Gubernur Jenderal.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya