Tunisia Putuskan Bergabung dengan AS Perangi ISIS

Pasukan Suriah berjuang membebaskan negaranya dari serangan ISIS.
Sumber :
  • REUTERS / Stringer
VIVA.co.id
- Pemerintah Tunisia memutuskan berkoalisi dengan Amerika untuk melawan kelompok ISIS di Suriah dan Irak.


Perdana Menteri Tunisia, Habib Essid mengatakan, dalam koalisi itu, Tunisia danĀ  Amerika akan saling bertukar informasi terkait gerakan ISIS.


Tunisia akhirnya memutuskan berkoalisi dengan Amerika, karena menjadi salah satu negara yang terdampak aksi kelompok ISIS.


Seperti dilansir
Channel News Asia
, Minggu, 4 Oktober 2015, militan ISIS telah mengakui bahwa mereka adalah pelaku serangan teror di sebuah resor di pantai dekat Sousse, Tunisia bulan Juni lalu. Serangan itu menewaskan sebanyak 38 wisatawan.


Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka
Pihak berwenang juga menyalahkan kelompok ekstremis itu atas serangan di Tunisia pada Maret, sehingga 21 orang asing tewas.

ISIS Klaim Rampas Senjata Milik Tentara AS

Namun, dalam koalisi itu, Essid belum menyatalan akan ambil bagian dalam operasi militer bersama Amerika dengan mengirimkan pasukan dan alat tempurnya.
Militer Mesir Klaim Tewaskan Pentolan ISIS di Sinai


Essid mengatakan, pengerahan pasukan telah diatur dalam peraturan perundang-undangan Tunisia. "Ada kasus di mana sebuah negara diminta untuk memberikan dukungan militer, dalam hal ini kami akan kembali ke Pasal 77 dari konstitusi," ujar Essid.


Aturan itu berbunyi bahwa "Pasukan yang akan dikirim ke luar negeri atas persetujuan kepala parlemen dan pemerintah".


Dengan bergabungnya Tunisia dalam koalisi itu, maka jumlah negara yang ikut terlibat memerangi ISIS di Suriah dan Irak telah mencapai 60 negara termasuk Nigeria dan Malaysia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya