Dua Korea Butuh Indonesia untuk Bersatu Kembali

Kim Jong Un Kunjungi Panti Asuhan
Sumber :
  • REUTERS/KCNA

VIVA.co.id - Wakil Presiden Komite untuk Unifikasi Korea, Chung Chong Wook, pada pekan ini melakukan kunjungan khusus ke Indonesia.

Salah satu tujuannya berkunjung ke Indonesia karena ingin menggalang dukungan dari masyarakat internasional, khususnya negara-negara di Asia Tenggara.

Hal ini disampaikan Chung saat ditemui media massa Tanah Air, termasuk VIVA.co.id, pada Selasa, 13 Oktober 2015, di Hotel Fairmont, kawasan Senayan, Jakarta Pusat.

Chung mengatakan Indonesia menjadi negara pertama yang dia kunjungi untuk berbicara mengenai unifikasi kedua Korea. Selama berada di Jakarta, Chung telah bertemu dengan beberapa pejabat tinggi.

Pada hari Senin kemarin, Chung berdiskusi dengan perwakilan Habibie Centre mengenai rencana unifikasi. Selanjutnya, Chung bertemu dengan Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P Marsudi. Sedangkan, pada siang tadi dia bertemu dengan Wakil Ketua DPR, Fadli Zon.

Indonesia Serukan Dua Korea Menahan Diri
Di mata Chung, Indonesia memiliki peranan penting, karena pemerintahnya memiliki hubungan baik dengan kedua negara Korea.

Korsel Ingin Indonesia Ikut Dialog dengan Korut Soal Nuklir
"Kami datang kemari untuk meminta dukungan Indonesia terhadap rencana dan proses reunifikasi kami dengan Korea Utara. Kami membutuhkan bantuan dan dukungan tidak hanya dari negara kami, tetapi juga masyarakat internasional agar reunifikasi dapat segera tercapai," ujar Chung.

Marzuki: RI Bisa Jadi Mediator Kasus Pelanggaran HAM Korut
Korea Selatan, kata Chung, selalu berusaha untuk menciptakan suasana perdamaian dan terus melakukan dialog dengan Korut, namun belum mendapatkan hasil yang terbaik.

"Karena itulah menurut kami, Indonesia memiliki peran yang sangat menonjol sebagai pihak ketiga. Kami berharap Indonesia menjadi penengah bagi kedua Korea sebab kami merasa Indonesia sangat peduli terhadap apa yang kami hadapi saat ini," Chung menjelaskan.

Dia melanjutkan, saat ini Komisi terus berupaya untuk mengadakan pertemuan dengan Korut, namun masih belum ada tanggapan atau jawaban terhadap undangan dari Korsel tersebut.

"Sampai saat ini, Korut belum menjawab undangan kami untuk berdialog bersama," ucap Chung.

Chung juga mengatakan, reunifikasi yang akan terwujud nantinya tidak hanya memberi keuntungan dan mafaat bagi kedua Korea saja melainkan memberikan keuntungan bagi negara-negara lainnya. 

"Dunia bisa merasakan keuntungan dari sektor pasar kami misalnya," kata Chung yang bertolak kembali ke Seoul pada malam ini. (ase)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya