Sumber :
- REUTERS/Jamejamonline/Ebrahim Norouzi
VIVA.co.id
- Utusan Rusia di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengawasi pelaksanaan perjanjian nuklir antara Iran dan lima negara besar dunia, meminta pelaksanaan dilakukan mulai Januari 2016. Utusan tersebut juga meminta agar sanksi untuk Teheran segera dicabut.
Saat berbicara di Wina, pihak dari lima negara besar berdiskusi dengan Iran, tentang hal-hal yang bisa mereka sepakati untuk menutup investigasi yang telah dilakukan selama 12 tahun oleh International Atomic Energy Agency (IAEA) terhadap aktivitas terakhir perkembangan nuklir Iran. Namun, IAEA memastikan masih tetap melakukan penyelidikan jika ada tindakan yang mencurigakan.
Di bawah kesepakatan yang sudah disetujui, Iran harus mengembalikan skala nuklirnya, termasuk persediaan uranium kadar rendah, yang direncanakan untuk ditukar dengan uranium yang belum diperkaya, milik Rusia. Pertukaran dilakukan untuk menepis kekhawatiran uranium milik Iran akan dibentuk menjadi bom nuklir.
"Pertukaran itu harusnya dilakukan sebelum akhir tahun ini," komentar wakil Rusia di IAEA, Vladimir Voronkov seperti dikutip
Reuters,
Selasa, 8 Desember 2015.
Baca Juga :
Iran Eksekusi Mati Ilmuwan Nuklirnya
Baca Juga :
Iran Akui Tentaranya Tewas dalam Perang Suriah
"IAEA juga mencatat, semua aktivitas yang tercantum dalam rencana klarifikasi isu sejak masa lalu hingga saat ini mengenai program nuklir Iran akan diimplementasikan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati dengan catatan lebih lanjut bahwa itu akan menutup keraguan IAEA terhadap masalah ini," demikian salah satu pernyataan tersebut.
Halaman Selanjutnya
"IAEA juga mencatat, semua aktivitas yang tercantum dalam rencana klarifikasi isu sejak masa lalu hingga saat ini mengenai program nuklir Iran akan diimplementasikan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati dengan catatan lebih lanjut bahwa itu akan menutup keraguan IAEA terhadap masalah ini," demikian salah satu pernyataan tersebut.