- REUTERS/Mussa Qawasma
VIVA.co.id - Menteri Luar Negeri Palestina, Riad Al-Maliki, mengatakan negaranya sangat ingin menyelesaikan dan menghentikan kesengsaraan yang dialami oleh warga Palestina.
"Banyak keluarga Palestina menyaksikan langsung buldozer menghancurkan dan meratakan rumah mereka ke tanah. Mereka harus menyaksikan tempat tinggal yang selama ini mereka tempati dihancurkan begitu saja," kata Al-Maliki dalam suatu konferensi pada Senin 14 Desember 2015 di Hotel Borobudur, Jakarta.
Ia menjelaskan, setiap harinya ada warga yang terbunuh atau rumah yang dibakar dan dihancurkan. Israel, kata dia, terus melakukan serangan konfrontasi terhadap warga Palestina.
"Mereka butuh perlindungan. Ini adalah tantangan yang harus kami terima selama puluhan tahun. Kami ingin mendapatkan kedamaian dan kemerdekaan," kata Al-Maliki.
Al-Maliki menjelaskan, semua warga Palestina dijadikan target serangan oleh tentara Israel mulai dari penangkapan anak-anak hingga pembunuhan warga yang tinggal di wilayah perbatasan. Dikatakannya bahwa penyerangan yang dilakukan oleh Israel selalu meningkat bahkan melakukan penyerangan di sekolah, perumahan dan tempat ibadah.
"Banyak warga yang disandera. Kebebasan, kemerdekaan, keadilan dan kedamaian negara kami harus didapatkan dengan segera," ucapnya.
Menlu Palestina meminta agar dunia internasional melakukan sesuatu terhadap konflik yang terjadi di Yerusalem antara Palestina dan Israel. Hal itu disampaikannya dalam acara Konferensi Internasional Mengenai Yerusalem di Jakarta.
"Negara internasional bertanggung jawab untuk melakukan sesuatu terhadap konflik ini. Kita semua memiliki tekad untuk bisa memiliki hasil dalam konferensi ini yang akan mendukung Palestina mendapatkan hak dan kemerdekaannya," kata Riad. (ren)
Antara Dukungan dan Keberlanjutan Ekonomi Lokal
Konflik di Gaza, mengundang respons dari berbagai masyarakat Indonesia dengan melakukan boikot terhadap produk yang terhubung dengan Israel.
