Sumber :
- VIVAnews/Fernando Randy
VIVA.co.id
- Pidato Presiden Joko Widodo pada pertemuan
Paris Climate Conference (COP)
21 di Paris pekan lalu, mampu menggugah hati Uni Eropa. Uni Eropa sepakat untuk mengucurkan dana bantuan agar Indonesia bebas dari dampak perubahan iklim.
Saat pidato di Paris, Jokowi menyatakan akan mengurangi emisi karbon sebanyak 29 persen hingga 2030.
Baca Juga :
06-03-1983: Helmut Kohl Jadi Kanselir Jerman
Baca Juga :
Hadapi Perdagangan Bebas Eropa, RI Kurang Berani
Menurut Vincent, dengan dana dengan sebesar itu, pemerintah bisa menetapkan kebijakan untuk perubahan iklim. Lalu, untuk dana institusi pemerintahan di Aceh untuk perencanaan menuju pengurangan emisi, termasuk fasilitas dialog untuk kebijakan.
"Ini adalah waktunya bagi setiap orang untuk berusaha mengatasi perubahan iklim, dari aksi yang besar hingga kecil, Uni Eropa dan Indonesia bersama 750 juta orang lainnya berkomitmen bekerja sama berkontribusi menuju
green economy
," tutur Vincent.
Sementara itu, Vincent menjelaskan, Uni Eropa juga telah membuat peta untuk mengatasi perubahan iklim hingga 2030. Di mana sedikitnya 40 persen emisi karbon atau efek rumah kaca sudah harus musnah.
"Kami targetkan mengurangi emisi karbon sedikitnya 40 persen yang sudah dimulai sejak 1990 hingga 2030," katanya.
Lalu, penggunaan energi baru terbarukan (EBT) harus 27 persen pada 2030, serta untuk pembaharuan kemajuan teknologi EBT sebanyak 27 persen.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurut Vincent, dengan dana dengan sebesar itu, pemerintah bisa menetapkan kebijakan untuk perubahan iklim. Lalu, untuk dana institusi pemerintahan di Aceh untuk perencanaan menuju pengurangan emisi, termasuk fasilitas dialog untuk kebijakan.