Sumber :
- REUTERS/Philippe Wojazer
VIVA.co.id
- Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Cazeneuve, mengatakan, pada Selasa kemarin, polisi Prancis berhasil menggagalkan serangan teror yang hampir menimpa polisi dan personel militer di wilayah Orleans, Prancis.
Dilansir
BBC,
Rabu 23 Desember 2015, Cazeneuve menyebut dua orang berusia 20 dan 24 tahun ditahan pada 19 Desember lalu. Dari hasil interogasi, keduanya diduga melakukan kontak dengan warga Prancis di Suriah.
Salah satu dari dua orang itu mengakui bahwa mereka akan menyerang polisi, personel militer, dan siapa saja yang berkewarganegaraan Prancis. Penyidik berpendapat bahwa keduanya mengumpulkan uang hanya untuk membeli senjata.
Cazeneuve menambahkan, dua orang itu berasal dari Maroko dan Togo. Sementara itu, satu tersangka diketahui polisi sebagai kriminalis dan lainnya tidak diketahui.
Baca Juga :
Hollande Adakan Pertemuan dengan Pemuka Agama
Baca Juga :
Spanyol-Prancis Terlibat 'Perang' Bisnis Anggur
Serangan di Paris dan Prancis bulan lalu, telah menyebabkan hampir 130 orang tewas. Sementara itu, otak utama pelaku serangan, Abdeslam Salah masih menjadi buronan polisi. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Serangan di Paris dan Prancis bulan lalu, telah menyebabkan hampir 130 orang tewas. Sementara itu, otak utama pelaku serangan, Abdeslam Salah masih menjadi buronan polisi. (art)