Sengketa Laut China Selatan

Lagi, China Ketahuan Bangun Sistem Radar

Kepulauan Spratly di Laut China Selatan.
Sumber :
  • REUTERS/Rolex Dela Pena/Pool

VIVA.co.id - The Asian Maritime Transparency Initiative di Washington's Center for Strategic and International Studies, lembaga think tank AS, melaporkan China telah memasang dua sistem radar berfrekuensi tinggi di Kepulauan Spartly yang bertujuan meningkatkan pengawasan di Laut China Selatan.

Menurut laporan tersebut, seperti dikutip dari situs Channel News Asia, Selasa, 23 Februari 2016, pembangunan fasilitas radar ini berlokasi di Cuarteron Reef pada area seluas sekitar 52 acre (210.500 meter persegi).

"Dua menara radar telah dibangun di bagian utara, dengan tiang yang berdiri hingga bagian selatan yang tingginya mencapai 65 kaki (20 meter). Tingginya tiang ini menunjukkan kemampuan radar dengan frekuensi tinggi yang bertujuan meningkatkan kemampuan China untuk memantau permukaan dan lalu lintas udara di bagian selatan Laut Cina Selatan," bunyi laporan tersebut.

Laporan ini juga menyebutkan, kemampuan satu buah radar yang berlokasi Cuarteron Reef ini mampu memonitor laut dan lalu lintas udara yang datang utara dari Selat Malaka. Sementara radar lainnya kemungkinan besar berada di sekitar Gaven, Hughes dan Johnson, sebelah selatan Pulau Karang di Spratly.

Selain itu, China juga dilaporkan sudah membangun sebuah bunker dan mercusuar, helipad, peralatan komunikasi serta dermaga dengan loading deck, di wilayah utara Spartly. Aktivitas China di wilayah sengketa ini berdasarkan analisis pada citra satelit sejak Januari-Februari 2016.

Baik AS dan Vietnam sama-sama mengungkapkan keprihatinannya atas tindakan China yang sebelumnya sudah menempatkan rudal canggih darat ke udara di Kepulauan Paracel. Namun, pihak Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan China belum merespon atas laporan tersebut.

Tebakan Beruang Putih 'Peramal' Soal Trump Benar
Gelombang Aksi Protes Terpilihnya Presiden AS Donald Trump.

Tanggapan Muslim di Afrika atas Menangnya Trump

Amerika Serikat sedang mengalami degradasi moral.

img_title
VIVA.co.id
12 November 2016