Jika Disetujui, Pengangguran di Swiss Akan Dapat Gaji

Poster ukuran 8.000 m2 mendukung penghasilan dasar di Swiss.
Sumber :
  • REUTERS/Denis Balibouse

VIVA.co.id – Hari ini, 5 Juni 2016, warga Swiss akan melakukan pemungutan suara untuk menentukan apakah mereka setuju atau menolak usulan gaji dasar bagi seluruh warga negara. Jika usulan ini disetujui, beruntung lah mereka yang tak memiliki pekerjaan tetap.

Kartu Pra Kerja Menggaji Pengangguran, Moeldoko: Itu Salah Tafsir

Menurut usulan yang disampaikan oleh kelompok Basic Income Switzerland, setiap orang dewasa di Swiss harus dibayar tanpa kondisi apa pun. Mereka mengusulkan jumlah sebesar US$2.555 atau sekitar Rp34,3 juta. Namun, bagi mereka yang sudah berpenghasilan sekitar itu, mereka tak akan menerima tambahan lagi.

Pendukung kelompok ini mengatakan, di abad 21, area pekerjaan makin berkurang. Hanya sedikit sekali lapangan kerja yang tersedia karena pengaruh penggunaan mesin.

Program Kartu Pra Kerja Bukan untuk Menggaji Pengangguran

Diberitakan oleh BBC, Minggu, 5 Juni 2016, Che Wagner yang melakukan inisiasi penghasilan dasar tersebut mengatakan, banyak warga Swiss yang sebenarnya bekerja, namun tidak mendapatkan gajinya.

"Di Swiss, lebih dari 50 persen total pekerjaan yang sudah diselesaikan tidak dibayar. Misalnya,  mereka yang bekerja di rumah, dengan komunitas yang berbeda. Jika ada penghasilan dasar, maka pekerjaan itu akan semakin bernilai," ujarnya.

Jokowi Bantah Gaji Pengangguran

Namun, Luzi Stamm, anggota parlemen dari kelompok sayap kanan, Partai Rakyat Swiss, menentang ide tersebut. "Secara teoritis, di negara kepulauan seperti Swiss, hal itu bisa dilakukan. Tapi dengan pembatasan yang terbuka, hal itu sangat tak mungkin. Jadi sebuah pekerjaan akan sangat dihargai jika dijadikan penghasilan dasar," dia menambahkan.

Di Finlandia, pemerintah sedang mempertimbangkan untuk memberikan penghasilan dasar bagi sekitar 8.000 orang dari kelompok berpenghasilan rendah. Dan di kota Utrecht, Belanda, sebuah proyek percontohan mengenai penghasilan dasar sedang disiapkan. Proyek ini akan dimulai pada 2017.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. NTB I Gede Putu Aryadi.

Penyebab Pengangguran di NTB, Sarjana Malu Bekerja di Luar Gelar

Kesempatan kerja di NTB mayoritas adalah pekerja informal, pekerja rentan, dengan persentase 75,36 % yaitu 2,05 juta orang dan hanya 600 ribuan orang yang bekerja formal.

img_title
VIVA.co.id
21 September 2023