Presiden Baru Filipina Benci Dipanggil 'Yang Mulia'

Presiden Filipina Rodrigo Duterte (kanan) bersama Wakil Presiden Leni Robredo di Istana Malacanang, Manila, Filipina, Kamis, 30 Juni 2016.
Sumber :
  • REUTERS/Erik De Castro

VIVA.co.id – Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Kamis, 21 Juli 2016, memerintahkan jajarannya untuk tidak memanggilnya dengan sebutan His Excellency atau "Yang Mulia."

Duterte (71) mengatakan kalau ia hanya ingin dipanggil "Presiden" di semua hubungan komunikasi resmi. Ia telah berulang kali menerapkan kebijakan yang berseberangan dengan tradisi.

Sebagai presiden pertama dari wilayah Mindanao, Filipina selatan, Duterte telah memperkuat citranya yang fokus pada perang antikejahatan brutal, bukan kemewahan.

"Sesuai dengan gaya presiden populis, ia berniat mengurangi komunikasi yang bersifat seremonial," kata Juru Bicara Presiden, Ernie Abella, seperti dikutip situs Channel News Asia, Kamis, 21 Juli 2016.

Tak hanya itu, kala dilantik menjadi presiden pada 30 Juni, Duterte memilih untuk mengambil sumpah jabatannya di Istana Malacanang, bukan di pusat kerumunan massa di taman nasional di Manila, dengan alasan menghindari lalu lintas macet.

Bahkan, gaya berbusana sang presiden pun ikut berubah. Dalam sebuah parade militer, Duterte mengenakan celana jeans dengan lengan baju tradisional "barong" tergulung.

Baju barong adalah baju khas Filipina yang biasa dikenakan dalam acara-acara formal.

Pada Senin, 25 Juli 2016, Duterte akan berpidato untuk kali pertamanya di depan kongres.

Duterte Ancam Penjarakan Warganya yang Menolak Divaksin COVID-19

Untuk itu, ia memerintahkan kepada tamu undangan untuk mengenakan pakaian bisnis, serta tidak boleh gaun panjang mewah maupun jas mahal saat berjalan di karpet merah menuju ruang rapat utama.

"Kami akan memangkas acara yang tidak penting. Karena ini bukanlah acara peragaan busana," ungkap Abella.

Duterte Tolak Penyelidikan Perang Narkoba di Filipina oleh ICC

(ren)

BBC Indonesia

Pilpres Filipina, Siapa Saja Kandidatnya dan Apa Isu Utamanya?

Pemilihan Presiden Filipina, yang digelar Mei 202, bakal menjadi kontroversial karena para kandidat utamanya terdiri dari anak presiden Duterte, putri eks diktator Marcos, serta petinju terkenal Manny Pacquaiao.

img_title
VIVA.co.id
10 Februari 2022