Trump Ditegur Keras Pendeta karena Kritik Hillary Clinton

Presiden AS terpilih, Donald Trump. Ia masih konsisten mengatakan hal-hal yang kontroversial.
Sumber :
  • REUTERS/Michelle McLoughlin

VIVA.co.id – Pendeta Faith Green Timmons dari Gereja Bethel United Methodist, di Kota Flint, negara bagian Michigan, Amerika Serikat, tiba-tiba menghentikan pidato dan menegur keras calon Presiden dari Partai Republik, Donald Trump, di depan jemaat gereja khusus kulit hitam, pada Rabu.

Melansir situs Reuters, Kamis, 15 September 2016, teguran keras itu berawal dari pidatonya yang mengkritik Hillary Clinton mengenai berbagai kegagalannya. Tiba-tiba, Pendeta Timmons naik ke atas panggung dan langsung memotong sambutan taipan New York tersebut.

Menurutnya, ia mengundang Trump bukan untuk membahas persoalan politik, terlebih menjelang pemilihan presiden pada 8 November 2016.

"Oh, oke. Baiklah," kata Trump, singkat. Usai ditegur, Trump lalu mengalihkan pidatonya dari isu politik ke permasalahan air minum yang tengah terjadi di Flint.

Kunjungan Trump ke Flint pada dasarnya untuk meninjau krisis air sekaligus berkampanye dihadapan warga keturunan Afro-Amerika.

Jajak pendapat sementara menunjukan bahwa sebagian besar pemilih berkulit hitam mendukung calon Presiden dari Partai Demokrat, dan bukan Trump.

Sebelumnya, pada awal bulan lalu, dalam sebuah acara di gereja kulit hitam dekat Detroit, suami dari Melania Trump ini berjanji kepada warga kulit hitam untuk membantu mereka dari jurang kemiskinan dan kriminalitas.

(ren)

Obama, Hillary Clinton dan Kantor CNN Dikirimi Paket Bom
Kimberly Potter

Polwan AS yang Tembak Daunte Wright Didakwa Melakukan Pembunuhan

Kimberly Potter, polisi yang menembak warga kulit hitam Daunte Wright, telah didakwa melakukan pembunuhan.

img_title
VIVA.co.id
15 April 2021