'Langganan' Aksi Pemboman, Ada Apa dengan Kota Ini?

Ledakan bom di sebuah taman di Pakistan.
Sumber :
  • REUTERS/Mohsin Raza

VIVA.co.id – Quetta, salah satu kota di Provinsi Baluchistan, Pakistan, ini seolah tidak pernah berhenti diguncang teror. Tercatat, tahun ini saja sudah dua serangan bom yang menewaskan puluhan orang tak berdosa.

Tentara Amerika Hengkang, 80 Tahanan Perang Taliban Dibebaskan

Mengapa wilayah ini menjadi 'langganan' serangan bom? Mengutip situs Channel News Asia, Selasa, 25 Oktober 2016, Provinsi Baluchistan merupakan wilayah kaya akan sumberdaya alam, khususnya mineral.

Akan tetapi, penduduknya masih banyak hidup di bawah garis kemiskinan. Tak hanya itu, Baluchistan juga merupakan wilayah kunci bagi proyek infrastruktur ambisius China senilai US$46 miliar (sekitar Rp600 triliun), bagian dari kerja sama koridor ekonomi kedua negara (China-Pakistan Economic Corridor/CPEC).

Amerika Tarik Pasukan, Afghanistan Bebaskan 400 Tahanan Taliban

Megaproyek infrastruktur ini akan menghubungkan Xinjiang, sebelah barat China menuju Laut Arab, yang melalui Pakistan. Dalam hal keamanan, militer Pakistan memegang kendali agar proyek tersebut berjalan sukses.

Di luar itu, Baluchistan juga merupakan wilayah yang dilanda perselisihan sektarian, pemberontakan serta separatis, yang berlangsung selama beberapa dekade.

Mullah Manan, Pemimpin Taliban di Afghanistan Tewas dalam Serangan AS

Bahkan, kelompok hak asasi internasional menuding militer Pakistan berkali-kali melakukan pelanggaran HAM di Baluchistan, khususnya terhadap kaum nasionalis yang menuntut otonomi untuk meminta bagian lebih besar dari sumber daya maupun pendapatan daerah.

Meski Pakistan telah memerangi pemberontakan sejak lama, terurama ketika Ameriks Serikat menginvasi Afghanistan pada 2001, namun kekerasan masih belum usai.

Sisa-sisa dari pecahan kelompok militan masih mampu melakukan serangan berdarah secara periodik, terutama di Quetta, ibu kota Baluchistan.

Yasmeena Ali

Yasmeena Ali Bintang Porno Afghanistan, Buka Suara Soal Taliban

Yasmeena Ali merupakan seorang gadis kecil yang sedang berada di jalan menyaksikan kekerasan yang dilakukan Taliban di Kabul, Afghanistan pada 1990-an.

img_title
VIVA.co.id
24 Januari 2022