Eropa Melunak, Ajak Rusia Dialog Pengawasan Senjata

Pasukan Rusia tanpa identitas berpatroli di Crimea, Ukraina.
Sumber :
  • REUTERS/Baz Ratner

VIVA.co.id – Sebanyak 15 negara Eropa bergabung bersama Jerman dalam Organisasi Keamanan dan Kerja Sama Eropa atau OSCE untuk mendorong perjanjian pengawasan senjata dengan Rusia.

UE Setop Pasokan, Rusia: Harga Minyak Bakal di Atas US$300 Per Barel

Inisiatif ini dilakukan guna mencegah meningkatnya eskalasi konflik antara Uni Eropa dan Rusia di perbatasan.

"Keamanan Eropa dalam bahaya. Meskipun ada hubungan yang sulit dengan Rusia tetapi kita perlu melakukan lebih banyak dialog," kata Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier, seperti dikutip Reuters, Jumat, 25 November 2016.

Uni Eropa Diminta Menanggung Biaya Pengungsi Ukraina

Steinmeier, yang dinominasikan menjadi Presiden Jerman tahun depan, pertama kali mengusulkan pengawasan persenjataan dengan Rusia pada Agustus 2016 untuk menghindari konflik terbuka.

Adapun 15 negara yang tergabung dalam OSCE antara lain Prancis, Italia, Austria, Belgia, Swiss, Republik Ceko, Spanyol, Finlandia, Belanda, Norwegia, Rumania, Swedia, Slovakia, Bulgaria dan Portugal.

Ukraina Minta Masuk Uni Eropa, Slovenia Dukung Diproses Cepat

OSCE berencana mengeluarkan pernyataan bersama pada Jumat ini, serta bertemu di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri Pertahanan OSCE di Hamburg, Jerman.

Meski begitu, Steinmeier juga mengutuk keras aneksasi Rusia atas Crimea dan dukungan untuk separatis di timur Ukraina. Ia mengatakan tindakan ini merusak kepercayaan yang telah dibangun selama puluhan tahun.

Selain itu, menurut Steinmeier, tindakan Moskow juga mengancam keamanan global. "Kita memiliki tanggung jawab untuk mengupayakan dan meningkatkan keamanan dan perdamaian. Kami juga mendesak lebih banyak negara untuk bergabung dalam inisiatif ini," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya