11-03-2004: Bom Beruntun Hentakkan Ibu Kota Spanyol

Evakuasi korban serangan bom di kereta Madrid 11 Maret 2004.
Sumber :
  • REUTERS/Kai Pfaffenbach

VIVA.co.id – Hari ini 13 tahun lalu. Kota Madrid terhentak serangan teror. Sebanyak 191 orang tewas dan 2.000 lainnya terluka ketika 10 bom meledak di dalam empat kereta komuter di ibu kota Spanyol tersebut.

Aleix Espargaro, Pembalap Paling Tua di MotoGP yang Pensiun Tahun Ini

Mengutip situs BBC, serangan bom beruntun ini terjadi saat empat kereta komuter tengah berjalan di antara Stasiun Alcala de Henares menuju Stasiun Atocha, di pusat kota Madrid.

Serangan bom di pagi hari tersebut berlangsung hampir bersamaan dalam selang waktu dua menit. Tiga ledakan pertama terjadi di dalam kereta nomor 21431 di stasiun Atocha pada pukul 07.37 waktu setempat.

Oposisi Israel Desak Netanyahu Akui Negara Palestina, Sebut Ada Ulah Ekstremis Ben-Gvir

Tiga bom berikutnya, meledak pada pukul 07.38 di dalam kereta 21435 yang ada di stasiun El Pozo dan kereta 21713 yang ada di stasiun Santa Eugenia. Empat bom sisanya, meledak satu menit kemudian di dalam kereta 17305 yang tengah melaju menuju stasiun Atocha.

Awalnya, pemerintah Spanyol menuding gerilyawan Basque, ETA, sebagai pelaku serangan. Namun, tuduhan tersebut dibantah kelompok separatis dan menyalahkan elemen Arab di negaranya sebagai pelaku serangan.

Israel Tarik Dubesnya dari Irlandia, Spanyol, dan Norwegia setelah Pengakuan Negara Palestina

Bantahan kelompok ETA tersebut dikuatkan hasil penyelidikan pihak kepolisian Spanyol yang menyalahkan kelompok militan asal Maroko, Aljazair, dan Syria sebagai pelaku pengeboman.

Akibat serangan teroris terbesar di Eropa sejak pengeboman Lockerbie pada 1988 silam itu, Perdana Menteri Jose Maria Aznar dari Partai Populer kalah dalam pemilu, digantikan oleh Jose Luis Rodriguez Zapatero dari Partai Sosialis.

Terpilihnya Zapatero juga berakhirnya keterlibatan pasukan Spanyol dari Irak, hingga Mei 2004.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya