Terkuak! Ini Alasan Prabowo Ubah Program Makan Siang Gratis

Wawancara Khusus Presiden Terpilih Prabowo Subianto dengan tvOne
Sumber :
  • Tangkapan Layar/ tvOne

Jakarta  Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko mengungkapkan alasan penggantian nomenklatur program makan siang gratis menjadi makan bergizi gratis. Sebab, kata Budiman, sumber pangan di tiap wilayah berbeda. Dengan begitu, diprediksi, perekonomian di desa juga akan bergerak naik.

Prabowo Subianto Temui MBS di Arab Saudi, Diskusi soal Palestina hingga Perdagangan

"Jika banyak kebutuhan bahan pokok untuk makan diproduksi sendiri oleh orang desa, dari tanah Indonesia, maka itu menghidupkan ekonomi desa," kata Budiman kepada awak media, Sabtu, 25 Mei 2024.

Budiman mengatakan, sumber pangan untuk program makan bergizi gratis tidak hanya mengandalkan beras, melainkan bisa juga mengandalkan kekhasan pangan di tiap wilayah.

Prabowo Subianto Kunker ke Arab Saudi usai Pidato di Yordania, Bahas Kemanusiaan di Gaza

"Bukan berarti rencana awal makan siang gratis tidak bergizi. Cuma, sekarang waktu makannya itu tidak dibatasi. Jadi, ada dua kemungkinan bisa diganti dengan sarapan dan makan siang," ujarnya.

Budiman Sudjatmiko

Photo :
  • Dok.istimewa
4 Gebrakan Konkret Prabowo untuk Bantu Palestina dalam KTT Tanggap Darurat Gaza di Yordania

Selain itu, Budiman menyebut, perubahan program unggulan ini juga bisa menghemat anggaran. Sebab, saat di masa kampanye, anggaran per tahun diperkirakan mencapai Rp 400 triliun per tahun. 

"Tapi, itu dengan asumsi, asupan makanannya dari mana saja dan dari mana pun. Setelah kami hitung, ada kemungkinan kami bisa memangkas (anggaran) hingga separuhnya," kata Budiman. 

Budiman melanjutkan, dengan konsep makan bergizi gratis, pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto nanti, mengutamakan produksi pangan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar.

Selain itu, juga menghemat ongkos distribusi ketika dibagikan gratis ke siswa-siswa sekolah. 

"Sehingga kemudian tidak ada kebutuhan untuk mengeluarkan uang banyak untuk membeli barang-barang impor. Kita bisa beli langsung dari desanya," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya