WNI di Arab Saudi Diminta Tenang Hadapi Amnesti

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bertemu Menlu Arab Saudi, Adel al-Jubeir.
Sumber :
  • Kementerian Luar Negeri RI

VIVA.co.id – Pemerintah Indonesia telah memperoleh informasi awal mengenai rencana pemerintah Arab Saudi untuk melaksanakan program Amnesti. Program ini akan diterapkan bagi seluruh warga negara asing yang tinggal atau bekerja di Arab Saudi secara tidak sah.

Berdasarkan informasi yang diterima Kementerian Luar Negeri RI, Amnesti akan berlangsung selama 90 hari, terhitung mulai tanggal 29 Maret 2017. Amnesti diberikan kepada mereka yang menyerahkan diri secara sukarela dan pulang atas biaya sendiri.

Bagi mereka yang mengikuti program ini, Pemerintah Arab Saudi tidak akan mengenakan denda dan tidak akan melakukan pelarangan masuk kembali ke negara tersebut. Hingga saat ini, Indonesia masih menunggu informasi lebih detail dan petunjuk pelaksaan program tersebut dari Saudi.

Meskipun rincian program itu belum diterima, pemerintah Indonesia, baik di Jakarta, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Riyadh, maupun Konsulat Jenderal RI di Jeddah, terus melakukan langkah-langkah antisipasi. “Pencegahan ini diharapkan mampu membantu WNI agar dapat mengikuti program tersebut secara mudah, cepat, teratur dan aman,” demikian keterangan tertulis Kemlu RI melalui rilis yang diterima oleh VIVA.co.id, Selasa 28 Maret 2017.

Sehubungan dengan hal di atas, pemerintah Indonesia menghimbau kepada seluruh WNI yang bermukim di Arab Saudi, khususnya yang berencana mengikuti program Amnesti ini, untuk tetap tenang dan terus memantau informasi melalui Kemlu RI, KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah.

Pemerintah, melalui KBRI dan KJRI, akan proaktif memberikan pelayanan sebaik mungkin bagi WNI yang ingin mengikuti program Amnesti itu. Sehingga nantinya, WNI dapat mengurus sendiri proses Amnesti tanpa melalui perantara.

Sekiranya ada WNI yang membutuhkan informasi atau bantuan terkait Amnesti, dipersilakan untuk menghubungi nomor telepon berikut:

Hotline Perlindungan WNI Kemlu 081290070027

UIN Antasari Kerja Sama dengan Pusat Penelitian Arab Saudi

Hotline KBRI Riyadh +966 569094526

Hotline KJRI Jeddah +966 503609667

Lama Tinggal di Arab, Said Aqil: Saya Menghayati Arti Penting NU

(ren)

Selama ini perempuan Saudi hanya bekerja di bidang yang terbatas seperti guru dan tenaga kesehatan karena ketatnya pemisahan jender. (Reuters: Hamad I Mohammed)

Lowongan Masinis Perempuan di Saudi Dibanjiri 28 Ribu Pelamar

Sebuah lowongan kerja sebagai masinis perempuan di Arab Saudi dibanjiri oleh 28 ribu pelamar, padahal hanya 30 posisi yang tersedia. Antusiasme perempuan bekerja.

img_title
VIVA.co.id
17 Februari 2022