VIVAnews - Pemerintah de facto Honduras mengusir empat diplomat dari Organisasi Negara-negara Amerika (OAS) pada Minggu, 27 September 2009. Honduras juga mengancam akan menutup Kedutaan Brasil, tempat presiden yang digulingkan Manuel Zelaya bersembunyi selama sepekan terakhir.
Selain itu, pemerintah Honduras menerbitkan larangan berkumpul dan mengizinkan petugas berwenang untuk menutup media siaran dan menangkap siapa pun yang mengancam nyawa pemerintah.
Para diplomat yang diusir merupakan anggota tim pendahulu kunjungan menteri-menteri luar negeri OAS yang berencana menegosiasikan solusi untuk mengakhiri krisis politik Honduras. Organisasi tersebut diundang pemerintah Honduras.
Menteri Luar Negeri Honduras Carlos López Contreras mengatakan kelompok diplomat ini datang sebelum pemerintah menyatakan mereka dapat berkunjung secara resmi. "Mereka datang tiba-tiba," kata Lopez seperti dikutip laman harian New York Times.
Anggota kelima rombongan ini, John Biehl dari Chili diizinkan tinggal karena memiliki peranan penting dalam mediasi krisis Honduras di Kosta Rika.
Sekretaris Jenderal OAS, José Miguel Insulza mengatakan pengusiran tim pendahulu sangat tidak beralasan karena pemerintah Honduras telah menyetujui kunjungan ini. Dewan permanen OAS akan mendiskusikan ini dalam pertemuan khusus di Washington, Senin, 28 September 2009.
Sementara itu Honduras juga memberi tenggat sepuluh hari bagi Brasil untuk memutuskan soal pemberian suaka politik kepada Zelaya. Brasil juga diberi pilihan menyerahkan Zelaya untuk diadili berkaitan dengan pengkhianatan dan penyalahgunaan kekuasaan.
"Jika Brasil melanggar tenggat sepuluh hari itu, kedutaan mereka di Tegucigalpa akan kehilangan status diplomatiknya," kata Lopez.
Pemerintah Brasil mengabaikan ancaman terhadap kedutaan mereka. Presiden Luiz Inacio Lula da Silva mengattakan Brasil tidak akan menghiraukan ultimatum dari pemerintahan yang tidak sah. Sebelumnya da Silva telah mengizinkan Zelaya berlindung di kedutaan Brasil selama dibutuhkan.
VIVA.co.id
29 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Ada dua anggota Polri aktif dalam skuad Timnas Indonesia U-23 yang saat ini melaju hingga semifinal Piala Asia U-23.
Rocky Gerung Minta Anies Jangan Nyagub Lagi: Itu Lebih Bermutu, Ngerti Etika Politik
Politik
29 Apr 2024
Dear Anies Baswedan, Rocky Gerung kasih saran sebagai sahabat agar sebaiknya jangan maju lagi jadi Cagub 2024. Anies diminta jangan cari panggung lama.
Asik Pesta Miras dan Ganja, 5 Oknum Mahasiswa di Papua Diciduk Polisi
Jokowi Teken UU Daerah Khusus Jakarta
Nasional
29 Apr 2024
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengesahkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024, tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta (DKJ) pada 25 April 2024. Adapun, UU ini terdiri menjad
Terpopuler: Gempa Garut, Dewas Bongkar Perilaku Wakil Ketua KPK, Keluarga Polisi ke Jakarta
Nasional
29 Apr 2024
Ada tiga artikel dari kanal News VIVA.co,id masuk terpopuler yang tayang pada Minggu (28/4/2024) kemarin.
Selengkapnya
Partner
Nobar Semi Final Timnas Indonesia U-23 vs Uzbekistan di GOR Saparua Kota Bandung Malam Ini!
Jabar
9 menit lalu
Pejabat dan warga Jawa Barat kompak berdoa untuk kemenangan Timnas U-23 Indonesia dalam pertandingan semifinal Piala Asia U-23 melawan Uzbekistan. Nobar akan diadakan!
Gempa Garut Memakan Banyak Korban, Ini Doa Gempa Bumi, Transliterasi dan Terjemahnya
Mindset
12 menit lalu
Gempa Garut adalah gempa terkini yang menyebabkan kerugian terutama materiil. Dampak gempa garut banyak rumah ambruk dan sebagian warga dirawat di puskesmas.
Wisata Air Terjun Curug Ciporolak di Kabupaten Lebak Banten Ini Tawarkan Pesona yang Tak Terlupakan
Banten
17 menit lalu
Wisata Air Terjun Curug Ciporolak di Kabupaten Lebak Banten Ini Tawarkan Pesona yang Tak Terlupakan, Ayo Saatnya Kita Pergi Liburan untuk Menghilangkan Stress.
Jawa Barat memang rentan atau rawan mengalami gempabumi, sehingga kalau ditanya potensinya ke depan bagaimana, pasti akan terulang bahkan dalam beberapa kali
Selengkapnya
Isu Terkini