- tvOne
VIVA – Pemerintah Malaysia segera memulai kembali pencarian pesawat Malaysian Airline MH370 yang hilang tanpa jejak empat tahun yang lalu. Sebuah perusahaan eksplorasi dasar laut, Ocean Infinity, digandeng untuk menjadi rekanan.
Kesepakatan pemerintah Malaysia dengan Ocean Infinity, disampaikan secara resmi oleh Menteri Perhubungan Malaysia Liow Tiong Lai. Dalam pengumuman tersebut, ia juga menjelaskan luas kawasan yang akan menjadi fokus pencarian.
Perusahaan akan mengerahkan delapan kapal selam mini tanpa awak untuk mencari pesawat yang hilang tersebut. "Berdasarkan kesepakatan, Ocean Infinity akan melakukan operasi pencarian untuk menemukan lokasi MH370 di area 25.000 km2 di Lautan India Selatan," kata Liow Tiong La kepada para wartawan di ibu kota Malaysia, Putrajaya.
Diberitakan oleh BBC, Kamis 11 Januari 2018, kesepakatan dengan Ocean Infinity juga menyebutkan perusahaan baru mendapat bayaran jika keping atau serpihan MH370 berhasil ditemukan. Perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat itu juga menyatakan bisa melakukan survei atas wilayah laut seluas 100.000 km2 dalam waktu tiga bulan.
Pesawat Malaysian Airlines hilang tanpa jejak saat melakukan penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret 2014. Pesawat itu hilang bersama 239 orang di dalamnya, termasuk penumpang dan awak. Para penumpang berasal dari berbagai negara, antara lain Malaysia, China, Australia, dan Indonesia.
Selama dua tahun upaya pencarian terus dilakukan dengan bantuan dari seluruh dunia. Namun hasilnya nihil. Awal Januari 2017, setelah tiga tahun berjuang, pemerintah China, Malaysia, dan Australia sepakat menghentikan pencarian.
Namun, awal 2018, keluarga dan kerabat penumpang MH370 kembali mendapat titik terang. Pemerintah Malaysia membuat kesepakatan dengan Ocean Infinity untuk kembali melakukan pencarian pesawat tersebut.
Menurut kesepakatan, perusahaan Ocean Infinity baru mendapat pembayaran setelah keping atau serpihan MH370 berhasil ditemukan. Perusahaan ini mengklaim mampu menjangkau pencarian lebih luas dalam waktu lebih cepat.
Dua pekan setelah hilang, satelit Prancis sempat menangkap gambar serpihan puing di laut lepas Samudera Hindia. Serpihan pesawat tersebut juga ditemukan di wilayah pantai Afrika Timur. (art)
