KKP Tangkap Tiga Kapal Ilegal Asal Filipina di Laut Sulawesi

KKP tangkap tiga kapal ilegal asal Filipina, Rabu, 21 Agustus 2019.
Sumber :
  • Kementerian Kelautan dan Perikanan.

VIVAnews - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil menangkap tiga Kapal Perikanan Asing (KIA) asal Filipina yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal (illegal fishing) di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP-NRI) Laut Sulawesi pada Rabu, 21 Agustus 2019.

Begal di Depok Nekat Beraksi Siang Bolong demi Beli Sabu

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pengawasan Sumber daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP, Agus Suherman, mengungkapkan ketiga kapal tersebut ditangkap oleh Kapal Pengawas Perikanan (KP) Hiu 014 yang dinakhodai Capt. Ismail. Ketiga kapal tersebut yaitu BN/Bca. NICOLE, N/Bca. ICE BRAICIL, dan N/Bca. AIRA.

Selanjutnya ia menambahkan, penangkapan dilakukan saat ketiga kapal melakukan penangkapan ikan tanpa dokumen perizinan dari Pemerintah Indonesia.

Aniaya Pecalang di Bali, Polisi Tangkap Dua Bule Amerika

"Dalam proses penangkapan tersebut juga diamankan 12 orang awak kapal berkewarganegaraan Filipina,” tutur Agus Suherman melalui siaran persnya, Kamis, 22 Agustus 2019.

Ketiga kapal tersebut beserta seluruh awaknya ditarik menuju Pangkalan PSDKP Bitung Sulawesi Utara dan diperkirakan tiba pada Kamis, 22 Agustus 2019, sore hari. Selanjutnya, akan dilakukan proses hukum oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Perikanan.

Sosok Pria yang Ikut Terseret Kasus Narkoba Chandrika Chika, Ternyata Bukan Orang Sembarangan

Ketiga kapal tersebut diduga kuat melanggar Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 dengan ancaman pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling banyak Rp20 miliar.

"Ketiga kapal tangkapan ini kembali menambah deretan kapal perikanan ilegal yang telah berhasil ditangkap KKP selama 2019. Sejak Januari hingga 21 Agustus 2019, KKP telah berhasil menangkap 48 KIA, terdiri dari 18 kapal berbendera Vietnam, 18 kapal berbendera Malaysia, 11 kapal berbendera Philipina, dan 1 berbendera Panama," tutur Agus.

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu

Israel Ketar-ketir ICC Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

Mahkamah Pidana Internasional (ICC) kabarnya segera menerbitkan surat perintah penangkapan PM Israel Benjamin Netanyahu atas kejahatan perang dan pelanggaran HAM di Gaza

img_title
VIVA.co.id
30 April 2024