Minta HP yang Disita Guru, Siswa SMP Gunungkidul Bawa Arit ke Sekolah

Murid bawa arit ke sekolah karena HP nya di sita guru.
Sumber :
  • Repro Video.

VIVA – Sebuah video seorang remaja mengenakan kaos merah sambil membawa senjata tajam (sajam), menjadi viral di media sosial. Dalam video berdurasi 29 detik itu, terlihat remaja berkaos merah membawa sajam dan tak lama kemudian terlihat seseorang mengembalikan sebuah handphone.

Workshop Makin Cakap Digital, Membentuk Kesadaran Etika Berjejaring bagi Guru dan Murid Sorong Papua

Usai handphone dikembalikan dengan cara diluncurkan di lantai, remaja itu nampak mengambil handphone tersebut. Setelahnya remaja berkaos merah pun pergi.

Dalam video itu terdengar pula percakapan dari si pengambil video. Dalam percakapan itu terekam beberapa kalimat dalam Bahasa Jawa.

10 Tips Mencegah Aksi Kekerasan Antar Siswa di Sekolah

"Wis tak balekke HP mu. Nyoh tak balekke. Jupuken. Gek mulih terus pindah sekolah. Rasah sekolah ning kene meneh (Ini hpmu aku kembalikan. Ini tak kembalikan. Ambil hpnya terus cepat pulang dan pindah sekolah. Jangan sekolah di sini lagi)," ujar pria perekam video tersebut.

Dari penelusuran diketahui jika lokasi video tersebut diambil di SMP Negeri 5 Ngawen, Kabupaten Gunungkidul. Hal ini dibenarkan oleh Kapolsek Ngawen, AKP Kasiwon.

Kota Ini Sahkan Undang-undang yang Izinkan Guru Bawa Senjata Api ke Sekolah

"Benar di SMP Negeri 5 Ngawen," ujar Kasiwon saat dihubungi, Rabu 11 September 2019.

Kasiwon menjelaskan, jika remaja berkaos merah yang membawa sajam, karena HP nya disita gurusaat dia menggunakan HP itu pada jam pelajaran.

"Intinya saat di dalam kelas itu dia (remaja dalam video) sedang pelajaran dan bermain hp. Padahal tidak boleh main hp di saat pelajaran di dalam kelas. Karena ketahuan, HP nya disita sama guru yang mengajar itu," terang Kasiwon.

"Karena tidak terima hapenya disita dia pulang terus bawa arit ke halaman sekolah. Jadi tidak masuk hanya di halaman saja," sambung Kasiwon.

Kasiwon menjelaskan, jika peristiwa tersebut telah diselesaikan pihak sekolah dan kepolisian. "Sudah diselesaikan dari pihak sekolah sama Bhabinkamtibmas tadi pagi. Sudah selesai intinya," tegas Kasiwon.

Kasiwon menduga bahwa emosi sesaat menjadi pemicu dari ulah remaja berkaos merah itu membawa sajam ke sekolah. 

"Jadi bisa dikatakan di emosi sesaat, namanya juga remaja emosinya kan masih labil," ungkap Kasiwon. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya