Peran Lima Buronan di Balik Bisnis Esek-esek Kafe Rawa Bebek

Ilustrasi pelaku bisnis prostitusi online
Sumber :
  • VIVA.co.id/Putra Nasution

VIVA – Polisi membeberkan peran lima buronan terkait praktik prostitusi di Gang Royal, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Mereka yang jadi buron sejauh ini adalah KRM alias DA, AD, MLT, BDN, dan MMN.

Mahasiswi dan IRT Jual Diri di Michat Demi Kebutuhan Hidup, Sekali Kencan Rp 200 Ribu

Lima buronan itu punya peran beragam seperti sebagai pemilik kafe sampai mucikari.

"KRM alias DA sebagai pemilik kafe dan mucikari, dua tersangka AD dan MLT sebagai kasir kafe, dua tersangka BDN dan MMN sebagai agancy atau makelar," kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Komisaris Besar Polisi Budhi Herdi Susianto saat dikonfirmasi wartawan, Selasa 4 Februari 2020.

Ahli Nuklir UGM Jadi DPO Kasus Penggelapan Rp 9,2 Miliar, Begini Kronologinya

Terkuaknya bisnis esek-esek ini bermula ketika polisi bersama dengan Kodim 0502 Jakarta Utara dan Pemerintah Kota Jakut turun ke lokasi melakukan razia. Upaya razia dilakukan usai menerima laporan warga yang resah. 

Kemudian, dari sana selanjutnya kafe remang-remang yang ada tak memiliki izin itu digerebek.

Modus Kontes Model, 2 ABG Belia Nyaris Berangkat Dijual jadi PSK di Balikpapan

Selanjutnya, didapati ada 34 orang wanita yang dijual di sana. Bahkan, salah satu dari mereka yang dijual adalah anak dibawah umur.

"Sehingga pada saat itu kami sudah melakukan tindakan sesuai dengan tupoksi kami masing-masing yakni teman-teman dari Satpol PP langsung melakukan penyegelan terhadap tempat hiburan yang tidak berizin tersebut," ujar Budhi.

Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Utara menggerebek praktek prostitusi di Gang Royal, Rawa Bebek, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Kamis, 30 Januari 2020.

Kapolres Jakut, Kombes Pol Budhi Herdi mengatakan kepolisian menangkap 34 wanita. Kemudian, ada juga tiga pria yang dicokok. 

Mereka ditemukan pada satu rumah yang diduga jadi tempat penampungan di sana. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya