Seorang Mahasiswa di Yogyakarta Jadi Korban Pembakaran

Garis polisi (foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Risky Andrianto

VIVA – Dimas Toti Putra (22), seorang mahasiswa di perguruan tinggi swasta (PTS) menjadi korban pembakaran oleh tiga orang rekannya saat berada di rumahnya, Mergangsan, Kota Yogyakarta. Para pelaku tega membakar korban hanya karena masalah jual beli knalpot.

Pendukung Israel Provokasi Mahasiswa Pro Palestina di Universitas California

Pembakaran ini membuat Dimas yang merupakan warga Kecamatan Mergangsan, Kota Yogyakarta ini mengalami luka bakar hingga 80 persen. Hingga saat ini Dimas masih menjalani perawatan intensif di RSUP Dr Sardjito.

Kapolsek Mergangsan Komisaris Polisi Rachmadiwanto mengatakan, peristiwa pembakaran ini terjadi pada 23 Maret 2022 lalu. Saat itu, korban sedang bersama seorang temannya berada di rumahnya. Kemudian didatangi oleh tiga temannya yang lain dengan tujuan bertransaksi knalpot sepeda motor.

Asyik Pesta Miras dan Ganja, 5 Mahasiswa di Papua Diciduk Polisi

Ilustrasi garis polisi di tempat kejadian perkara.

Photo :
  • VIVA/Dani

"Pelaku dan korban saling kenal. (Pembakaran) gara-gara jual beli knalpot. Jadi sama pelaku knalpot ditawar dan sudah sepakat harga dengan korban selaku penjual. Ternyata ada temannya korban yang lain menawar harga lebih tinggi dikasihkan oleh korban," ujar Rachmadiwanto, Jumat, 22 April 2022.

Daftar Deretan Kampus Besar di Amerika Serikat yang Demo Dukung Palestina

"Kemudian pelaku ini datang ke rumah korban untuk bertransaksi knalpot. Pelaku kemudian tahu kalau knalpot ternyata sudah dibeli oleh teman korban yang lain. Pelaku kemudian marah dan membakar korban," kata Rachmadiwanto.

Rachmadiwanto membeberkan sejumlah saksi telah diperiksa oleh pihaknya, sementara untuk korban belum bisa dimintai keterangan karena masih menjalani perawatan di RSUP Dr Sardjito. Rachmadiwanto menyebut saat ini pelaku sedang dalam proses pengejaran.

"Masih dalam proses pengejaran anggota saya," kata Rachmadiwanto.

Terpisah, ibu korban, Haniyati mengungkapkan peristiwa yang dialami oleh anaknya terjadi pada 23 Maret 2022 malam. Ketika itu rumah dalam keadaan kosong karena Haniyati dan suaminya sedang berjualan di daerah Tamansiswa, Kota Yogyakarta.

Saat itu di rumah hanya ada Dimas yang sedang bersama temannya bernama Febriansyah. Setelahnya datang tiga teman Dimas yang tidak dikenal oleh Febriansyah.

"Febriansyah itu tidak kenal dengan temannya anak saya (Dimas). Makanya saat kejadian Febriansyah di luar rumah atau di tempat jemuran. Tahu-tahu pas saya pulang, dicegat Febriansyah dan ngasih tahu kalau Dimas dibakar temannya," ujar Haniyati.

"Dimas dibakar dengan disiram bensin kemudian dikorek api. Dimas kemudian sempat mengejar pelaku tapi karena lukanya tidak bisa mengejar," kata Haniyati.

Usai kejadian, Haniyati mengatakan, Dimas kemudian dilarikan ke RSUD Pratama dan kemudian dirujuk ke RSUP Dr Sardjito karena luka bakar hingga 80 persen.

"Luka bakarnya sampai 80 persen. Kemarin sempat dioperasi. Biaya operasinya mahal paling enggak Rp230 juta," ujar Haniyati.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya