Pengakuan Korban Investasi Bodong FEC, Tergiur Bujuk Rayu Oknum Pejabat Pemprov Sumsel

Agung Wijaya, salah satu korban penipuan investasi bodong PT FEC.
Sumber :
  • Sadam Maulana/VIVA.

Palembang – Korban penipuan investasi bodong PT Futura E-Commerce (FEC) Shopping INDN terus bertambah. Di Sumatera Selatan, terhitung sampai hari ini, terdata sudah ada 79 orang yang diduga menjadi korban. Total kerugian mencapai Rp1,9 miliar.

Remaja di Jaksel Sempat Open BO Sebelum Tewas Dicekoki Narkoba di Hotel

Adapun korban penipuan, rata-rata ibu rumah tangga yang berasal Palembang dan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim. Tidak hanya ibu-ibu, ada juga laki-laki yang turut menjadi korban. Salah satunya, Agung Wijaya.

Agung yang menjadi salah satu korban FEC mengatakan, bahwa dirinya ikut bergabung dengan investasi bodong tersebut karena diajak teman. Meskipun belum lama bergabung, namun kerugian yang diderita Agung sudah mencapai puluhan juta rupiah.

Huawei Optimis Bisa Saingi Android dan iOS, Dorong HarmonyOS ke Pasar Global

Ilustrasi investasi bodong.

Photo :
  • DJKN/Kemenkeu.

"Saya gabung 30 Agustus 2023, diajak teman. Pertama saya top up Rp1 juta. Saya lihat memang saldonya masuk. Dari situ saya terus menambah sampai Rp40 juta. Jadi total kerugian saya sebesar Rp40 juta," kata Agung, ditemui di depan gedung Ditreskrimsus Polda Sumatera Selatan, Sabtu, 16 September 2023.

Ibu dan Dua Anak Tertimbun Longsor di Garut, Petugas Kesulitan Lakukan Evakuasi

Agung mengungkapkan, awalnya dia tidak percaya dengan aplikasi tersebut. Namun, semenjak adanya sebuah acara seminar di Hotel Arya Duta Palembang, membuat ia yakin dan percaya akan aplikasi FEC. Apalagi ketua pelaksananya merupakan pejabat di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan. 

"Pejabat Pemprov inilah yang sudah membujuk rayu kami untuk bergabung dan melakukan investasi. Dia bilang ini legal dan resmi. Untuk top up Rp1 juta itu sudah ada keuntungannya setiap hari, tapi belum saya cairkan (withdraw) ke rekening bank. Tapi saat saya mau tarik di lain hari tidak bisa, malah aplikasinya tidak bisa dibuka lagi. Aplikasi FEC itu sudah terhapus di PlayStore," ungkap Agung.

Ilustrasi aplikasi.

Photo :
  • Pixabay

Terkait dengan masalah yang terjadi di aplikasi FEC ini, sejumlah korban sudah mencoba menemui para mentor. Akan tetapi tidak membuahkan hasil lantaran belum bisa juga bertemu.

"Harapan kami kepada Polda Sumatera Selatan dapat memanggil beliau untuk mengklarifikasi dengan adanya peristiwa ini. Karena kerugian saat ini sudah mencapai sebesar Rp1,9 miliar dari data yang kami dapat," tutur Agung.

Sebelumnya, banyak pemberitaan yang menyebut jika Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel, Aufa Syahrizal, sebagai bagian dari aplikasi investasi online FEC. Aplikasi berbentuk investasi ini tengah heboh karena diduga bodong atau wanprestasi bagi para anggotanya.

Sebagai Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Aufa juga disebut-sebut pernah menjadi mentor FEC di Kota Palembang. Bahkan, foto dan video saat dirinya memberikan mentoring telah tersebar di media sosial (Medsos).

Terkait tuduhan ini, Aufa secara tegas membantah. Dia bilang, bahwa dirinya juga sebagai korban dari aplikasi tersebut. Ia mengatakan, jika menjadi mentor bukan bagian dari aplikasi itu, melainkan karena prestasi yang ia dapat sebagai apresiasi kerja sebagai member.

"Video yang beredar itu memang benar saya. Video itu dibuat sebelum FEC dinyatakan bermasalah atau bodong. Saya di sini juga korban," kata Aufa, saat dikonfirmasi, Jumat, 15 September 2023.

Aufa menegaskan, jika dirinya juga sebagai korban. Betapa tidak, ia tidak bisa mencairkan dana Rp170 juta yang telah ia depositkan dengan harapan bisa mendapat untung.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya