Diduga Depresi Ditinggal Suami, Seorang Ibu Tusuk Anak Kandung hingga Luka Parah di Koja
- ANTARA FOTO/Risky Andrianto
Jakarta – Wanita dengan inisial J (30) tega menusuk dan menyayat anak kandungnya yang masih berusia 6 tahun hingga terluka parah, di kawasan Koja, Jakarta Utara.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Iver Son Manossoh mengatakan, pelaku telah diamankan dan saat ini menjalani proses pemeriksaan.
Menurut Iver, kasus anak ditusuk ibu kandung tersebut terjadi pada Rabu, 18 Oktober 2023. Kejadian itu dipergoki oleh tetangga.
"Iya diamankan warga sekitar, kemudian melapor ke Polsek, diamankan, kemudian dilimpahkan ke PPA Polres," ujar Iver Son dalam keterangannya, Kamis, 19 Oktober 2023.
Ilustrasi garis polisi di tempat kejadian perkara.
- VIVA/Dani
Diduga pelaku mengalami depresi berat lantaran telah berpisah dengan suaminya. Polisi lantas membawa pelaku untuk dilakukan pemeriksaan kejiwaan.
"Karena dia berpisah dengan suami sekian lama, jadi dia mengalami tekanan, depresi berat. Kemudian juga pisah ranjang dengan suami, dia hanya berdua dengan anaknya," ujar Iver.
Dalam kasus ini, Iver mengatakan, pihaknya menggandeng ahli. "Jadi dari analisa sementara kita dalami pemeriksaan, kita berkoordinasi dengan ahli, pelaku itu saat ini sedang dalam proses pemeriksaan psikologi," ujarnya.
Dia menambahkan, "Jadi kita lagi meminta dilakukan pemeriksaan secara psikiatrikum psikologi, karena ada dugaan dia mengalami depresi berat."
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Koja AKP Asman Hadi menjelaskan, pelaku nekat menusuk anak kandungnya dengan pisau dapur sebanyak tiga kali.
Hasil pemeriksaan terlihat ada 3 luka tusukan dan luka sayatan di tubuh korban. "Ada beberapa guratan gitu cakaran gitu, kayak pisau tapi nggak kena gitu loh. Itu ada banyak, 3 apa 4 tarikan, kalau luka tusuk ke dalamnya ada 3 apa 4," ujarnya.
Korban berhasil selamat namun masih harus menjalani perawatan di RS Koja. Kasus penusukan anak kandung tersebut masih ditangani Polres Metro Jakarta Utara.
Menkes Ungkap Alasan Tingkat Stunting Indonesia Baru Turun 0,1 Persen
Menteri Kesehatan mengungkapkan alasan di balik angka prevalensi stunting di Indonesia baru turun 0,1 persen, dari 21,6 persen pada 2022 menjadi 21,5 persen pada 2023.
