Carok di Bangkalan Madura Tewaskan 4 Orang, Ini Kronologi Lengkapnya

(Ilustrasi) Sebuah Celurit
Sumber :
  • Istimewa

Bangkalan, Madura – Peristiwa perkelahian dengan menggunakan senjata tajam atau yang dikenal dengan carok, terjadi di Desa Banyu Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan Madura, Jawa Timur, pada Jumat malam kemarin. Empat orang meninggal dunia dalam peristiwa itu. Video carok massal itu viral di media sosial.

Gunakan Kapal Kayu, 51 Orang Etnis Rohingya Berlabuh di Kabupaten Langkat

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Bangkalan, Ajun Komisaris Polisi Heru Cahyo Seputro, menjelaskan peristiwa itu bermula ketika HB (40 tahun) sedang nongkrong sendirian di pinggir jalan desa menjelang magrib. Saat itu ia bersiap-siap untuk menghadiri tahlilan.

Kemudian dari arah selatan datang MT dan MR yang mengendarai sepeda motor dengan kencang. Merasa terganggu, HB menegur keduanya. Tak terima ditegur, MT dan MR berhenti lalu menghampiri HB. MT membentak HB. Tak hanya itu, MT memukul bagian wajah HB, sementara MR memegang tubuh HB.

Begini Sadisnya Geng Mekarsari Family Bacok Korban Hingga Kritis

Karena tubuh dipegang, HB tak bisa melawan. HB kemudian pulang sambil menantang duel. Ia meminta MT dan MR menunggu di lokasi. “[HB] Sambil bilang dhentos dinnak, tunggu di sini, lalu pulang," kata AKP Heru kepada VIVA Jatim melalui sambungan telepon genggam, Sabtu, 13 Januari 2024.

Saat pulang, HB berpapasan dengan adiknya, MN (35). Ia mengajak MN ikut sambil menceritakan habis dipukul MT dan MR. Keduanya mengambil celurit di rumah lalu kembali ke lokasi. Ternyata, di lokasi tidak hanya MR dan MT. Di sana sudah ada dua rekan mereka, NJ dan H.

Kata Polisi soal Pembunuh Vina Cirebon Ganti Identitas Selama Buron

Tanpa basa-basi, HB dan MN langsung menyerang MT dan kawan-kawan dengan celurit secara membabi-buta. HB membabat MT dan MR, sementara MN menyerang NJ dan H. 

"Terjadilah duel carok dua lawan empat itu," ujar Heru.

Singkat cerita, MT, MR, NJ, dan H tumbang dengan luka bacok di banyak titik tubuh mereka akibat tersabet celurit. Mereka meninggal dunia di lokasi. Keempat korban kemudian dilarikan ke RS Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan dan menjalani otopsi. Jasad mereka semua sudah dikebumikan.

Setelah peristiwa itu, polisi bergerak dan berhasil menangkap HB dan MN. Kakak-beradik itu ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Heru mengatakan, keduanya dijerat dengan Pasal 338 Kitab Undang-undang Hukum Pidana tentang Pembunuhan.

"Saat ini [HB dan MN] kami proses," pungkas Heru.

Tim SAR gabungan berhasil menemukan jasad warga yang menjadi korban banjir bandang lahar dingin di Kabupaten Agam. Korban ditemukan di area sungai berjarak 7 kilometer dari pusat kejadian, Rabu, 22 Mei 2024.

Jenazah Korban Terakhir Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi di Agam Ditemukan

Tim SAR gabungan bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatra Barat menemukan korban terakhir yang dinyatakan hilang sejak awal kejadian.

img_title
VIVA.co.id
23 Mei 2024