VIVAnews - Operasi preman yang dilakoni polisi, ternyata bisa salah sasaran. Seorang kernet Metromini ikut diangkut petugas saat menunggu penumpang.
Adalah Hartono, 16 tahun, kernet minibus berwarna merah jurusan Grogol-Cileduk harus berurusan dengan polisi.
Hartono ditangkap di bawah jembatan Grogol, saat hendak menunggu Metromini yang biasa dia kerneti. Ketika pukul 15.15 WIB itulah, tiba-tiba dia dibawa petugas polisi yang tengah merazia preman.
Warga Gang Anggur, Grogol, Jakarta Barat ini tak berkutik. Sebab, tanpa ditanya secara detail, polisi langsung membawanya ke Polsek Tanjung Duren.
Apalagi Hartono memang belum memiliki identitas karena usianya yang masih 16 tahun. "Saya nggak tahu, tiba-tiba saya dibawa ke sini," kata pria yang berperawakan kurus saat berbincang dengan VIVAnews.
Nasib yang sama pun dialami Piyan, 16 tahun, Aris 23 tahun, Oji 17 tahun dan Slamet, 18 tahun. Para Para pemuda ini adalah pengamen yang biasa mangkal di sekitar Grogol, Roxy dan Tomang. Ketiganya ditangkap ketika mengamen di bawah jembatan Grogol.
"Kita dibawa polisi, padahal kita lagi ngamen. Mabuk juga nggak om," kata Piyan yang sibuk memainkan telepon genggamnya.
Lain halnya yang dialami Ocit, 45 tahun dan Supriyanto 25 tahun. Keduanya ditangkap karena terbukti meresahkan penumpang angkutan umum dengan cara meminta-minta uang.
Keduanya ditangkap ketika turun dari angkutan umum, dan hendak menghitung uang receh yang didapat.
Namun, saat ditanya VIVAnews, keduanya mengaku tidak memaksa kepada penumpang untuk memberinya uang. "Saya sudah lama meminta-minta. Tapi saya nggak maksa kok," kata Ocit.
Saat ini, mereka yang diduga preman masih ditahan. Sebab belum ada keterangan tentang identitas mereka.
Politisi Demokrat Debby Kurniawan Daftar Jadi Bacabup Lamongan ke PKB, Ini Alasannya
Anggota Komisi X DPR RI dari Partai Demokrat Debby Kurniawan resmi mendaftar Bakal Calon Bupati (Bacabup) Lamongan 2024-2029 ke Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Lamongan.
