Meski Libur, Sekolah Dekat Venue Asian Games Dapat Tugas

Siswa sedang berada di ruang kelas
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko

VIVA – Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan meliburkan pelajar saat perhelatan Asian Games di Jakarta, mulai 18 Agustus 2018 hingga 2 September 2018. Total ada sembilan hari sekolah akan diliburkan.

Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet Bulutangkis yang Bangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games

"Setelah kami hitung berdasarkan kalender pendidikan hanya sembilan hari (diliburkan)," kata Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sopan Ardianto di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 6 April 2018.

Sopan menuturkan, hari libur diberikan kepada siswa pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di DKI Jakarta. Sedangkan, untuk siswa Sekolah Dasar (SD) tetap masuk seperti biasa.

Kritik untuk Pelaksanaan Munas Pengurus Besar Taekwondo Indonesia

"Kami coba rancang ini bentuknya menggeser libur yang mestinya Desember digeser ke September," ujarnya.

Menurut dia, merumahkan sementara pelajar di Jakarta guna ikut mensukseskan kegiatan Asian Games.
Selama libur, siswa akan mendapatkan tugas dari guru di sekolah masing-masing. "Anak-anak tepat dibimbing gurunya, wali kelasnya. Kalau bahasa Indonesia paling gampang outing class, jadi anak-anak keluar tetap dalam penugasan," ujarnya.

Eunhyuk Super Junior: Banyak Memori Indah Terukir di Indonesia

Namun, para siswa dan siswi yang sekolahnya tidak jauh dari arena venue atau lokasi tempat pertandingan olahraga maka ditugaskan untuk menyambut para atlet dan memeriahkan perlombaan di lokasi itu. "Misalkan begini, di venue timur ada beberapa sekolah, sekolah itu yang akan dikerahkan ke venue sehingga venue selalu ramai karena kita butuh support," ujarnya.

Nantinya setiap sekolah yang dekat dengan area gelanggang olahraga akan diatur jadwalnya. Ada yang dikerahkan pada pagi, siang dan juga malam. "Tidak mungkin dari pagi sampai sore, ada jedanya yang jam segini siapa," katanya.

Akan tetapi, Sopan masih belum mengetahui apakah dengan diliburkannya para pelajar SMP, SMA dan SMK ini dapat mengurai kemacetan di sejumlah ruas jalanan di DKI Jakarta.

"Kami belum dapat data, makanya nanti koordinasi dengan Dishub (Dinas Perhubungan DKI Jakarta), apa sebenarnya beda antara libur dan tidak libur itu. Kalau libur kontribusinya mengurai kemacetan beberapa persen, ini akan didiskusikan." (mus) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya