Effendi Ingin Interogasi Langsung Pelaku Penembakan Gedung DPR

Politisi PDIP, Effendi Simbolon.
Sumber :
  • VIVA/Ridho Permana

VIVA – Politisi PDI Perjuangan, Effendi Simbolon, yang ruangannya (0617) menjadi salah satu sasaran peluru nyasar ke gedung DPR, tidak percaya begitu saja dengan apa yang dilakukan polisi.

Anak Perwira TNI Ditembak Oknum Polisi di Kendari, Begini Kronologinya

Effendi ingin bertemu langsung dengan pelaku IAW (32) dan RMY (34). Apa sebenarnya yang terjadi dan motif apa di balik penembakan itu.

"Hasil ini jangan disimpulkan terlebih dahulu dari kepolisian. Saya mengajak pelaku berbicara dari hati ke hati. Apa dia sadar atau enggak, atau bisa jadi dia sadar melakukan itu," kata Effendi kepada VIVA, Senin, 22 Oktober 2018.

Wanita Lansia di Makassar Terkena Peluru Nyasar Saat Tidur, Polisi Olah TKP

Bekas peluru nyasar ke ruangan Effendi Simbolon.

Saat kejadian, Effendi mengaku sedang di luar kota. Reka ulang yang digelar pada Jumat, 19 Oktober 2018, Anggota Komisi I itu juga tidak diundang. Polisi diminta jangan reka ulang didesain dan ‘mengunci’ dua tersangka itu. 

Ibu Hamil di Jambi Terkena Peluru Nyasar, Kapolres AKBP Padli Mohon Maaf

"Harusnya saya diundang dalam reka ulang penembakan. Reka ulang ini jangan juga didesain, makanya ini proses harus diselesaikan dengan secara terang benderang," ucapnya.

Effendi menilai, tidak perlu wacana gedung DPR pakai kaca antipeluru. Selama 15 tahun sebagai anggota DPR, Effendi mengaku aman-aman saja berada kantornya.

"Tidak perlu proteksi gedung DPR pakai kaca antipeluru. Diselesaikan dulu, biar hasil yang berbicara apa sebenarnya yang terjadi," katanya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya