Banjir Kembali Rendam Pemukiman Warga Depok

Banjir di kawasan Taman Duta, Depok, akibatan luapan Kali Laya.
Sumber :
  • Zahrul Darmawan

VIVA – Hujan deras yang mengguyur Kota Depok, kembali menyebabkan banjir di sejumlah titik kota itu. Seperti biasa, salah satu lokasi terparah ialah di kawasan Taman Duta, Kecamatan Cimanggis, Selasa 30 April 2019.

Lokasi Banjir di Simpang Mampang Kota Depok Jadi Waterboom Dadakan

Pantauan VIVA di lokasi, kejadian banjir yang merendam pemukiman warga di kawasan itu mencapai setinggi 40 hingga 50 sentimeter. Hidayat, salah satu warga setempat mengungkapkan, banjir terjadi sejak sekira pukul 14.30 WIB.

Selain merendam perumahan warga, banjir juga menggenangi akses jalan alternatif yang menghubungkan Taman Duta dengan Jalan Raya Bogor. Akibatnya, tak sedikit kendaraan yang mogok, lantaran nekat menerobos banjir.

Air Kali Cabang Tengah Meluap, Simpang Mampang Depok Banjir dan Jalanan jadi Macet

“Banjir dari pas hujan deras. Di sini sudah biasa begini, tiap hujan deras air kali pasti meluap,” katanya.

Warga lainnya menambahkan, banjir yang kerap melanda wilayah pemukiman Taman Duta telah terjadi sejak puluhan tahun dan sampai saat ini belum ada upaya kongkret dari pemerintah untuk menyiasati persoalan tersebut.

Hujan Deras Guyur Depok, Rutan hingga Rumah Warga Terendam Banjir

“Ini sudah dari dulu begini (banjir), sudah 20 tahun,” kata Ismail.

Selain di perumahan Taman Duta, banjir juga terjadi di kawasan Kampung Lio, Pancoran Mas dan di kawasan Kemirijaya, Kecamatan Beji. Terkait dengan hal itu, Pemerintah Kota Depok pun kembali berjanji akan melakukan upaya untuk menyiasati persoalan klasik tersebut.

“Sanitasi kita ini, ada yang memang belum sepenuhnya kita intervensi dan juga ada yang memang tersumbat. Ini kami sudah lakukan pengecekan dan Insya Allah ada solusi buat kejadian seperti ini,” kata Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna pada wartawan

Dia menilai, beberapa titik banjir besar terjadi seiring pesatnya pembangunan di Kota Depok, khususnya wilayah Margonda dan sekitarnya. 

“Daerah yang seharusnya jadi resapan air hampir semua tempat terbangun ini yang hendaknya ke depan kami antisipasi, terutama soal izin mendirikan bangunan,” ujar Pradi.

Solusi paling dekat, lanjut Pradi, ialah intervensi jangka pendek seprti memperhatikan betul sanitasi atau saluran air. Dan, yang tak kalah pentingnya adalah, kesadaran masyarakat untuk tidak mem,buang sampah ke aliran kali atau saluran air.

“Imbauan pada masyarakat yang ini akan menjadi perhatian serius tidak membuang sampah di sungai. Jangka panjang, kita harus menyiapkan pembangunan yang harus memperhatikan geografis Depok,” tambahnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya