Penghargaan Jadi Polemik, Anggaran Adikarya Wisata Telan Rp2,2 Miliar

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Sumber :
  • VIVAnews/ Fajar GInanjar Mukti

VIVA – Anggaran penyelenggaraan penghargaan untuk usaha di bidang pariwisata di Jakarta yang diselenggarakan Pemprov DKI, yaitu Anggaran Adikarya Wisata, diketahui mencapai Rp2,2 miliar. Anggaran itu berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2019. 

Kritik Pemprov DKI Soal Penonaktifan NIK, Ahok: Jangan Merepotkan Orang

Pemberian penghargaan tersebut menjadi polemik setelah DKI memberikan penghargaan itu kepada Diskotek Colosseum, yang kemudian dicabut kembali karena mendapat protes masyarakat.

Berdasarkan laman apbd.jakarta.go.id yang diakses VIVAnews, Rabu, 18 Desember 2019, anggaran yang dikelola Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) DKI itu mencapai Rp2.220.834.973. Anggaran itu memiliki 40 komponen mulai dari honorarium juri hingga program pembinaan dan pengembangan industri pariwisata.

Cak Imin Terbuka Bila Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta Lewat PKB, juga Siapkan Ida Fauziah

Anggaran tertinggi yakni untuk Belanja Jasa Penyelenggaraan Acara (Event Organizer) khusus honorarium juri sebesar Rp519,75 juta. Disebutkan honorarium untuk 30 juri sebanyak tujuh kali. Setiap juri diupah Rp2,25 juta. Kemudian ditambah Pajak Pertambahan Nilai (PPn) sebesar Rp47,25 juta. 

Selain itu, ada juga anggaran jamuan makan untuk peserta dan panitia dengan nilai Rp219,566,600 untuk 550 orang. Anggaran lainnya di antaranya sewa ballroom sebesar Rp276.593.075, biaya manajer dan project coordinator sebesar Rp219.780.000, juga biaya personel untuk pengumpul data sebesar Rp154.000.000.

Surya Paloh Blak-blakan Ungkap Alasan Tak Hadiri Acara Pembubaran Timnas Amin

Adikarya Wisata 2019 sendiri diselenggarakan di Hotel JW Marriott, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, pada 6 Desember 2019. Ada 31 kategori penghargaan, dari 13 bidang pariwisata.

Penghargaan untuk Colosseum akhirnya dicabut setelah Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI, diketahui menemukan adanya indikasi transaksi narkoba di sana. 

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mencopot pejabat yang dianggap paling bertanggung jawab, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disparbud DKI Alberto Ali. Anies menilai, Alberto telah melakukan kesalahan fatal karena tidak mengindahkan laporan BNNP, serta malah memproses diberikannya penghargaan untuk Colosseum.

"(Alberto lakukan kesalahan) fatal dong! Lah bagaimana sebuah tempat, jelas-jelas ada laporan (dari BNNP) bulan Oktober, malah bulan Desember dikasih penghargaan," ujar Anies di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Selasa, 17 Desember 2019. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya