Anies Ungkap Penumpang TransJakarta Ditekan dari 1 Juta Jadi 90 Ribu

VIVA – Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengungkap bahwa pengguna layanan transportasi di Jakarta seperi TransJakarta, telah berhasil ditekan sebagai salah satu strategi penanganan corona.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Menurut Anies yang juga mantan Mendikbud ini, jumlah pengguna TransJakarta, tercatat hanya 91 ribu Rabu kemarin, 15 April 2020 dari rata-rata penumpang satu juta per hari.

"Jumlah pengguna kendaraan umum TransJakarta dan jaringan Jak Lingko, itu adalah 950 sampai satu juta penumpang per hari. Dan sejak satu April, itu tinggal 103 ribu. Hari kemarin, itu tinggal 91 ribu penumpang. Artinya, tinggal sembilan persen dari normalnya penumpang TransJakarta," ujar Anies dalam rapat virtual dengan Tim Pengawas (Timwas) Covid-19 DPR, Kamis, 16 April 2020.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Anies menyampaikan, penumpang Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta juga ditekan dari 85 ribu sampai seratus ribu penumpang per hari, menjadi hanya lima ribu atau lima persennya saja. Sementara, jumlah pengguna Lintas Raya Terpadu (LRT) saat ini hanya dua ratusan per hari.

"MRT, LRT, itu mengalami penurunan jumlah penumpang yang begitu luar biasa," ujar Anies.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Anies juga mengemukakan, selanjutnya, DKI terus melakukan upaya mengurangi layanan transportasi umum supaya aktivitas masyarakat terbatas. Pembatasan di antaranya pengaturan durasi headway yang semakin lama, hingga dikuranginya stasiun pemberhentian MRT.

"Kendaraan umum akan makin dijarangkan. MRT sekarang hanya beroperasi tiap 30 menit dan hanya berhenti di empat sampai lima stasiun saja. Jadi pembatasan itu kita lakukan di semua kendaraan umum yang kita operasikan," ujar Anies.

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024