Megawati Sebut Jakarta Amburadul, Ulil Abshar: Ndak Lah Bu

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

VIVA – Aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL), Ulil Abshar Abdalla, menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, yang menyebut Jakarta amburadul. Menurut Ulil, pernyataan Megawati tidak tepat karena Jakarta di bawah Gubernur Anies Baswedan justru ada perkembangan.

Di Rakernas, PDIP Siapkan Langkah Strategis Pasca Pemilu 2024

Ulil mengatakan, ada banyak perkembangan yang dialami Jakarta dan perlu diberikan apresiasi. Salah satunya kawasan Cikini yang saat ini lebih ramah untuk para pejalan kaki. Pun, juga dengan area Jalan Hasyim hingga Jalan Sabang.

"Jakarta makin amburadul? Ndaklah, Bu. Ada perkembangan yang layak dipuji. Misalnya, kawasan Cikini saat ini makin indah. Enak untuk jalan kaki. Trotoarnya lebar. Begitu jg Jalan Wahid Hasyim hingga Sabang, makin ramah buat pejalan kaki," tulis Ulil dalam akun Twitter-nya @ulil yang dikutip pada Rabu, 11 November 2020.

Kapan Megawati dan Prabowo Subianto Bertemu? Hanya Puan dan Hasto yang Tahu

Menurut Ulil, penghargaan kota intelektual, bukan jadi acuan kota tersebut rapih atau amburadul. Ada tolok ukur lainnya yang digunakan untuk menilai suatu kota.

Baca Juga: Kritik Jakarta Amburadul, Megawati Banggakan Solo dan Surabaya

Hasto Bilang PDIP Tetap Pilih Jalan Ideologis Bersatu dengan Rakyat

Meskipun Jakarta tidak meraih penghargaan sebagai kota intelektual, namun hal itu tak menjadi masalah. Sebab menurut Ulil, saat ini banyak kaum intelektual yang ingin tinggal di Jakarta.

"Jakarta memang tidak mendapatkan gelar "City of Intellectual," (istilah yg lebih tepat mestinya: Student City), tetapi para kaum intelektual terbaik dari pelbagai pelosok negeri ini berbondong-bondong ingin tinggal di Jakarta," ujar Ulil.

Menurut dia, harus fair dalam menyampaikan kritik. Ia bilang Jakarta di bawah Anies ada kemajuan dan harus diapresiasi.

Kita harus fair, adil pada Pak Jokowi dan Pak Anies. Keduanya telah melakukan banyak hal untuk Indonesia dan Jakarta. Ada yg kurang dan harus dikritik, tetapi ada kemajuan juga yg mesti dihargai. Jakarta banyak kok perkembangannya di bawah Anies. Ndak bisa diingkari,” jelas Ulil.

Sebelumnya, Megawati melontarkan pernyataan bahwa Jakarta kini amburadul. Menurutnya, kondisi Ibu Kota negara saat ini berbeda saat ia dan keluarga awal pindah ke Jakarta dari Yogyakarta di era 1950-an.

Megawati menyampaikan itu karena Jakarta tidak berhasil meraih penghargaan City of Intellect atau kota intelektual. Penghargaan kota intelektual ini ditetapkan berdasarkan riset oleh tim yang dipimpin Ketua Senat dan Guru Besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Hafid Abbas.

Pun, yang meraih predikat itu antara lain Kota Semarang, Solo, dan Surabaya. Megawati dalam kesempatan itu membanggakan tiga kota tersebut yang dipimpin kader PDIP selaku Wali Kota. (ase) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya