Kerumunan Massa Habib Rizieq Sumbang Kenaikan Pasien COVID-19

Habib Rizieq Shihab Tiba di Petamburan
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Kerumunan massa simpatisan Imam Besar FPI Habib Rizieq ternyata menyumbangkan kasus positif COVID-19. Dilaporkan terjadi kenaikan kasus positif corona cukup signifikan setelah acara penyambutan Habib Rizieq di Jakarta dan Bogor. 

Sempat Hilang Kesadaran Akibat Sepsis, Chicco Jerikho Ngerasa Dikasih Kesempatan Kedua

Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Doni Monardo, menyampaikan terjadi peningkatan kasus diiringi kenaikan tingkat keterisian ruangan ICU yang terjadi di sejumlah sakit, seperti Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jakarta.

Khusus Jakarta, kata Doni, peningkatan pasien COVID-19 di rumah sakit disebabkan kerumunan massa pada acara penyambutan Habib Rizieq di Jakarta. Belakangan setelah dilakukan pemeriksaan, puluhan orang terkonfirmasi positif virus.

"Sejumlah kasus yang ikut menambah terjadinya kasus selama libur panjang adalah kegiatan-kegiatan kerumunan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Terutama di wilayah Bandara Seoekarno Hatta Cengakreng, di wilayah Kelurahan Petamburan, dan juga wilayah Slipi. Kemudian juga Tebet Timur, serta Megamendung," kata Doni usai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Senin, 23 November 2020.

Doni meminta agar masyarakat yang ikut dalam kegiatan tersebut melakukan pemeriksaan tes COVID. Pemeriksaan bisa dilakukan di Puskesmas atau lokasi-lokasi yang disediakan pemerintah. Lonjakan kenaikan tersebut terbilang tinggi karena Sabtu pekan kemarin angkanya mencapai 1.579 kasus baru di Ibu Kota.

"Pemeriksaan itu dilakukan secara gratis kepada masyarakat. Hal ini sangat penting agar bisa sesegera mungkin diketahui apakah mereka yang ikut kerumunan tersebut terpapar atau tidak," ujarnya.

Baca juga: Ratusan Karangan Bunga Dukung Pangdam Jaya Berjejer di Makodam Jaya

Doni bilang, pemeriksaan itu dilakukan demi kepentingan banyak orang. Sebab, jika seseorang tidak mengetahui dirinya teridap virus, maka sangat rentan menularkan kepada yang lain, apalagi kepada orang tua maupun orang-orang yang memiliki riwayat penyakit penyerta.

"Ini lah tugas kita semua untuk menyampaikan pesan-pesan kepada masyarakat agar secara sukarela bersedia melakukan pemeriksaan swab apakah PCR atau antigen. Sekali lagi, upaya untuk mengetahui secara dini akan sangat membantu percepatan penyembuhan," kata mantan Danjen Kopassus tersebut.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu
Ilustrasi vaksin.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

Vaksin merek AstraZeneca diketahui juga digunakan di Indonesia saat pandemi COVID-19 beberapa tahun lalu.

img_title
VIVA.co.id
4 Mei 2024