- VIVA.co.id/ Dani (Bekasi)
VIVA – Polsek Cabangbungin melibatkan pocong untuk menghalau pemudik masuk ke Bekasi, Jumat, 21 Mei 2021. Pemudik akan dikejutkan dengan kehadiran pocong, setelah itu diminta melakukan tes swab antigen.
Petugas kepolisian bersama pocong itu standby di lokasi jalan tikus, di perbatasan Karawang-Bekasi, tepatnya di Desa Lenggah Jaya, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi.
"Wilayah Polsek Cabangbungin berada di pedalaman, namun wilayah kami berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten kerawang yang tembus ke jalur Pantura," kata Kapolsek Cabangbungin Ajun Komisaris Polisi Sukarman, Jumat, 21 Mei 2021.
Sukarman menambahkan, "Makanya kami berkordinasi dengan tim gugus, tinggal RT/ RW memantau langsung jalan utama dan jalan tikus, untuk menghentikan warga yang hendak masuk ke wilayah kabupaten Bekasi, untuk kami minta dilakukan tes swab antigen."
Para pemudik yang terjerat operasi, kata Sukarman, akan diminta untuk melakukan tes swab antigen. Hingga sekarang pemeriksaan pemudik yang pulang ke Bekasi dinyatakan nonreaktif semua.
Bukan hanya itu, kata Sukarman, pemudik yang belum dilakukan tes swab antigen juga akan didatangi petugas ke rumah masing-masing sehingga penyebaran COVID-19 dapat terkendali.
"Kami tidak mau kecolongan kepada warga yang baru pulang dari mudik, kami minta mereka untuk menjalani pemeriksaan tes swab antigen," ujarnya.
Di lokasi lain, Polsek Cikarang Utara juga membawa pasukan robot Transformers untuk menghalau pemudik yang datang ke Bekasi. Salah satunya di Desa Karamg Harja Cikarang Utara.
Robot transformers Bumblebee itu bertugas menjemput pemudik untuk tes swab antigen. Aksi bumblebee mirip seperti yang ada di film transformers. Robot berjalan mengeluarkan suara benturan besi.
"Kami sengaja membawa robot untuk mengajak pemudik menjalani tes awab antigen, agar mereka juga terhibur," kata Kapolsek Cikarang Utara, Komisaris Polisi Mustakim.
Dalam ajakan itu, robot bersama pihak kepolisian mampu mengajak 300 lebih pemudik menjalani tes swab antigen. Dua orang dinyatakan reaktif hingga diminta melakukan isolasi mandiri selama dua pekan.
