Ikut PTM, Siswa di Jakarta Diminta Tidak Naik Angkot

Pelaksanaan PTM di Salah Satu Sekolah di Jakarta Barat
Sumber :
  • VIVA/ Andrew Tito

VIVA – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk sejumlah sekolah di Jakarta, sudah mulai diberlakukan. Namun para siswa dan orangtua untuk tetap waspada terhadap penyebaran COVID-19. Salah satunya, dengan tidak menggunakan angkutan umum (angkot) saat ke sekolah atau ketika pulang.

Hal tersebut dikatakan Kepala Seksi Pendidikan dan Tenaga Pendidikan Jakarta Barat II, Masduki. Menghindari menggunakan angkutan umum, kata dia, untuk meminimalisir potensi penularan yang bisa saja terjadi ke para siswa yang mengikuti PTM.

"Untuk menghindari anak bersinggungan dengan orang lain di angkutan umum yang belum kita ketahui kondisinya," ujar Masduki dikonfirmasi, Rabu 1 September 2021.

Bagi para siswa yang ingin ke sekolah melaksanakan, Masduki mengatakan alangkah lebih baiknya orangtua murid mengantar langsung. Begitu juga setelah jam pembelajaran tatap muka, orang tua murid atau siswa bisa langsung menjemput anaknya di sekolah.

“Kita himbaukan juga untuk para orangtua murid untuk tidak menunggu anaknya di lingkungan sekolah agar tidak menciptakan kerumunan,” ujarnya.

Masduki menjelaskan, dengan diterapkannya pola tersebut, diharapkan dapat membantu siswa dan orangtua murid terhindar dari paparan COVID-19.

Sejumlah sekolah di wilayah Jakarta Barat kini menggelar PTM hari kedua. Sekolah yang melaksanakan PTM diharuskan adanya fasilitas tempat cuci tangan dan tanda berbaris yang berjarak di gerbang sekolah.

Di tangga pun, pihak sekolah memberikan pembatasan berupa tali untuk membedakan mana jalur naik dan turun. Di dalam kelas juga diterapkan protokol kesehatan, dengan maksimal kelas di isi 50 persen siswa.

12 Tersangka Perundungan Siswa SMA Internasional di Tangsel Segera Diadili
Siswa SMK di Nias Selatan meninggal diduga dianiaya kepala sekolahnya

Kepsek SMKN 1 Nisel Ditahan Polisi Terkait Kasus Penganiayaan Siswa, Ini Kata Kadisdik Sumut

Kepala Sekolah (Kepsek) SMK Negeri 1 Siduaori, Kabupaten Nisel, berinsial SZ (37), diduga melakukan penganiayaan terhadap siswanya, berinsial YN (17) hingga tewas.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024