SMPN 2 Depok Ditutup Usai Ditemukan 1 Kasus COVID-19

Juru Bicara Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok Dadang Wihana
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Kota Depok, terpaksa ditutup sementara. Hal itu dilakukan setelah ditemukan adanya kasus positif COVID-19 di sana.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Depok, Dadang Wihana mengatakan, penutupan sementara itu dilakukan guna dilakukan mitigasi.

"Di SMPN 2 benar ada satu siswa positif dan hari ini dilakukan swab terhadap 50 orang kontak erat," kata Dadang kepada wartawan, Rabu 3 November 2021.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Penutupan sementara aktivitas pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas itu, sesuai dengan peraturan wali kota. Agar dilakukan mitigasi sehingga paparan virus tidak meluas.

"Sesuai Perwal (Peraturan Wali Kota), langkah mitigasi, menghentikan sementara PTMT selama tujuh hari dan melakukan testing, tracing, treatment," jelas Dadang.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Sekolah Lain Tetap Beraktivitas

Dadang mengatakan, sesuai dengan amanah Peraturan Wali Kota Depok Nomor 66 tahun 2021 tentang Pedoman PTM Terbatas, jika ditemukan kasus positif COVID-19, hanya dilakukan penutupan sementara terhadap sekolah yang bersangkutan. Meski SMPN 2 Depok ditutup, tidak mempengaruhi PTM Terbatas di sekolah lain.

"Laporan ada kasus semalam, maka sesuai SOP pada hari berikutnya PTM Terbatas dihentikan sementara selama  7 hari," kata Dadang.

Dadang memastikan, temuan kasus itu bukan berasal dari klaster sekolah melainkan klaster keluarga.

"Selama ini untuk kasus di sekolah berawal dari klaster keluarga, termasuk di SMPN 2," kata Dadang.

Temuan kasus COVID-19 di sekolah di Kota Depok bukan kali pertama. Sebelumnya, pada tanggal 18 Oktober 2021, temuan satu kasus terjadi di SMPN 10.

Kemudian masih pada bulan Oktober 2021 di waktu yang nyaris hampir bersamaan, ada temuan 46 kasus di Pondok Pesantren Babussalam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya