Satgas: Ruang Isolasi COVID-19 di Tangerang Melebihi Kapasitas

Suasana di ruang isolasi pasien positif COVID-19 di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Sumber :
  • ANTARA/Azmi Samsul Maarif

VIVA – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan dan Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, menyatakan bahwa penggunaan ruang isolasi pasien positif COVID-19 di daerah itu kelebihan kapasitas, yakni mencapai 120 persen.

Taiwan Siap Berbagi Pengalaman Pelayanan Medis dengan Indonesia

"Tempat isolasi terpadu di Hotel Yasmin, Curug Kabupaten Tangerang sudah mencapai 120 persen, dengan total pasien ada 269 orang, sementara kapasitasnya hanya 240 kamar," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi di Tangerang, Minggu, 6 Februari 2022.

Ia menyebutkan dari total kapasitas 240 kamar atau ruangan yang ada, kini telah dihuni oleh pasien isolasi COVID-19 sebanyak 269 orang, dengan masing-masing kamar isolasi diisi oleh dua orang atau sampai tiga orang bagi isolasi dari klaster keluarga.

Kuota Haji Kabupaten Tangerang Bertambah, 20 Persen Lansia

Karena itu, kata Hendra, Pemerintah Kabupaten Tangerang berupaya mengaktifkan kembali rumah isolasi terpusat di setiap kecamatan di wilayahnya itu, guna dapat memfasilitasi para pasien yang menjalani isolasi tersebut.

"Lokasinya sudah habis, makanya di tiap kecamatan masing-masing diaktifkan rumah isolasi terpusat," kata Hendra Tarmizi.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

Ilustrasi Swab Test COVID-19

Photo :
  • VIVA/ Fajar Sodiq

Koordinator Tim Relawan Hotel Singgah COVID-19 Kabupaten Tangerang Maulia Rahma menambahkan bahwa pasien isolasi di Hotel Yasmin itu sudah melebihi dari kapasitas.

Ia menyebutkan dalam sehari petugas bisa menerima 50 pasien yang masuk ke tempat singgah terpusat itu. Kapasitasnya untuk 240, tapi sekarang sudah diisi 269 pasien. "Kemarin ada yang di atas 30 dan ada yang 50 sehari."

Ia menjelaskan untuk mengatasi membludaknya pasien COVID-19, petugas terpaksa mengisi tiap ruang itu dengan dua sampai tiga orang meski bukan dari klaster keluarga.

"Sekarang yang keluarga kadang-kadang kalau satu kamar cuma berdua kita tambah ekstra bed agar bisa bertiga. Yang tadinya satu orang satu kamar, kalau misalnya satu kamar perempuan dengan perempuan walaupun bukan satu keluarga terpaksa kita satukan dengan ekstra bed," kata Maulia. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya