Bawa Selongsong Peluru Tajam, Seorang Massa Aksi Ditangkap Polisi

Selongsong peluru dan para massa aksi yang diamankan aparat.
Sumber :
  • VIVA/Willibrodus

VIVA – Sejumlah massa yang akan melaksanakan aksi unjuk rasa di kawasan sekitar Istana Merdeka diamankan aparat kepolisian. Sadisnya, salah satu dari massa aksi yang diamankan ternyata membawa selongsong peluru tajam.

Kasus TPPO Mahasiswa di Jerman, Polri Ajukan Red Notice ke Interpol

Arhan (17) salah satu massa aksi yang membawa selongsong peluru tersebut mengaku mendapatkan peluru tersebut dari Solo, Jawa Tengah. Peluru tersebut dibeli secara langsung di salah satu pejual di Solo.

"Beli di Solo, beli langsung di sana, tapi enggak tahu yang jual siapa," kata Arhan, Senin 11 April 2022.

Waktu Pendaftaran Mahasiswa Baru Institut Teknologi PLN Tahun 2024/2025 Diperpanjang

Arhan sendiri diamankan bersama sembilan orang lainnya di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat. Mereka diamankan saat hendak menuju ke Istana Merdeka untuk menggelar aksi.

Selongsong peluru dan para massa aksi yang diamankan aparat.

Photo :
  • VIVA/Willibrodus
Brigjen Nurul Bicara Strategi STIK Lemdiklat Cetak Pemimpin Polri yang Mumpuni

Arhan yang merupakan warga Tangerang itu juga mengaku jika ia bersama rekan-rekannya berangkat ke Jakarta karena diajak. Saat ditanya mengenai tujuannya berangkat ke Jakarta, Arhan tak mengetahui perihal tersebut.

"Diajak teman ke sini aja, cuman enggak tahu buat apa. Di Tangerang saya pengamen," ungkapnya.

Dia menyebutkan jika peluru tersebut dibeli untuk dijadikan sebagai ikat pinggang. Namun, saat diperiksa aparat, ia terlihat sedang menggunakan ikat pinggang lain.

Sementara itu, salah satu aparat kepolisian yang mengamankan Arhan dan teman-temannya itu menuturkan, bahwa pihaknya curiga jika selongsong peluru tersebut akan dijadikan sebagai bukti untuk menjatukan kinerja aparat kepolisian, dengan dalih aparat membawa peluru tajam saat mengamankan aksi demonstrasi tersebut.

"Kita curiganya nanti ceritanya dibuat kalau seolah-olah peluru ini ditembakkan oleh aparat ke arah massa. Padahal kita (aparat) mengamankan demo tanpa peluru tajam," tutur salah satu anggota kepolisian.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya