- VIVA / Yeni Lestari
VIVA Metro – Rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo yang terletak di jalan Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan didatangi personel Brimob berbaju loreng lengkap dengan senjata laras panjang, Selasa 9 Agustus 2022.
Pantauan VIVA di lokasi, awalnya ada dua orang anggota Propam yang datang ke lokasi rumah Ferdy Sambo usai LPSK selesai melakukan assesment kepada Istri Sambo. Kemudian datang lagi kendaraan taktis yang membawa anggota Brimob.
Brimob seragam loreng jaga rumah Irjen Ferdy Sambo
- VIVA / Yeni Lestari
Tak lama kemudian muncul lagi anggota Polri dari satuan Inafis lengkap menggunakan sarung tangan. Diduga mereka akan melakukan penggeledahan kasus yang sudah berjalan sebelumnya dengan tiga tersangka.
Brimob naik Baracudda datangi rumah Irjen Ferdy Sambo
- VIVA / Yeni Lestari
Belum ada keterangan resmi dari Polri terkait kegiatan yang dilakukan di rumah Pribadi jenderal bintang dua mantan Kadiv Propam ini.
Brimob jaga rumah Irjen Ferdy Sambo
- VIVA / Yeni Lestari
Mobil Brimob di rumah Irjen Ferdy Sambo
- VIVA / Yeni Lestari
Sebelumnya, Sebagai informasi, tim LPSK melakukan pemeriksaan asesmen psikologi terhadap PC di kediaman pribadinya yang berlokasi di Jalan Saguling III, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Sebelumnya, PC telah dua kali tidak hadir dalam proses asesmen psikologi yang dijadwalkan LPSK yakni pada 27 Juli 2022 dan 1 Agustus 2022 kemarin.
Diketahui, istri Irjen Sambo yang berinisial PC mengajukan permohonan perlindungan ke LPSK. Permohonan itu diajukan pada pertengahan Juli 2022 lalu.
Tim LPSK selesai melakukan pemeriksaan asesmen psikologi istri Ferdy Sambo
- VIVA/Yeni Lestari
PC diduga menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J di rumah dinas sang suami di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Aksi pelecahan tersebut berujung pada penembakan dan menewaskan Brigadir J.
Salah satu tim kuasa hukum istri Irjen Ferdy Sambo, Arman Hanis membeberkan alasan dibalik kliennya tidak hadir dalam proses asesmen di LPSK. Kata Arman, kondisi psikologi PC menjadi alasan utama ketidakhadiran dalam proses ini.
"Berdasarkan hasil komunikasi atau konsultasi kami dengan psikolog, makanya kami meminta psikolog hadir mendampingi untuk menjelaskan kondisi klien kami yang saat ini masih keadaan terguncang dan trauma berat," ujar Arman kepada wartawan di LPSK, Senin, 1 Agustus 2022.
