Damai, Ini Alasan Sopir Taksi 'Catcalling' Perempuan WNA Rusia

Armada Taksi Blue Bird. Ilustrasi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA Metro – Kasus ‘catcalling’ ke GV, salah seorang perempuan warga negara asing (WNA) asal Rusia yang dilakukan oleh sopir taksi Blue Bird berinisial FN, berujung damai.

Mirip Punya Rusia, Drone Bunuh Diri Iran Keliaran dalam Operasi Nabi Besar

Kasus ini sempat heboh setelah videonya beredar luas di media sosial dan diunggah beberapa akun media sosial. Hingga membuat perusahaan taksi tersebut, melakukan penelusuran.

"Sudah dilakukan klarifikasi dan mediasi (sopir taksi dan perempuan WN Rusia)," ucap Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Polisi Irwandhy kepada wartawan, Kamis 10 November 2022.

Menlu Ukraina sebut Putin ‘Hewan Politik’ yang Bisa Merasakan Rasa Takut

Kata dia, kesepakatan damai terjadi setelah kedua belah pihak menjalani proses mediasi yang dilakukan pada Rabu malam kemarin. Korban (GV) mengaku, sudah memaafkan tindakan yang dilakukan oleh sopir Blue Bird berinisial FN tersebut. 

Kepada penyidik, FN mengklaim tidak berniat melakukan ‘catcalling’. Dia berdalih cuma mau menawarkan jasa taksi. "Pihak driver tidak bermaksud untuk bersikap negatif cuma menawarkan jasa taksi. Dan dari pihak GV sudah memaafkan," kata Irwandhy lagi.

Bule Australia Berulah di Bali, Bikin Keributan hingga Aniaya Sopir Travel

Sebelumnya diberitakan, sebuah video menggambarkan aksi 'catcalling' yang dilakukan sopir taksi terhadap perempuan warga negara asing (WNA) asal Rusia, viral di media sosial. 

Aksi 'catcalling' itu pertama kali diunggah di akun instagram @merekamjakarta. Diduga, WN Rusia itu mengalami 'catcalling' pada Senin, 7 November 2022 dini hari saat melewati kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan.

Berdasarkan video yang viral, mulanya perempuan WN Rusia itu tengah berjalan sendirian di trotoar. Kemudian, sopir taksi datang di sebelah kanan dan menggoda WN Rusia tersebut.

Mengenai video itu, Kapolsek Setiabudi, Kompol Agung Permana mengatakan pihaknya belum menerima laporan dari WN Rusia yang diduga menjadi korban 'catcalling'. 

Meski tidak ada laporan, Agung menyebut pihaknya sudah turun tangan untuk menyelidiki aksi 'catcalling' tersebut. "Laporan resminya tidak ada. Sekarang kami sedang lidik," ujar Agung saat dikonfirmasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya