Siswa SDN Pondok Cina 1 Depok Kembali Belajar dengan Guru Hari Ini
- VIVA/Ridwan Putra
VIVA Metro – Aktivitas belajar mengajar digelar di SDN Pondok Cina 1 untuk pertama kalinya setelah berpolemik, Senin, 9 Januari 2023. Guru-guru dari Dinas Pendidikan Kota Depok kembali mengajar di sekolah itu.
Guru-guru itu kembali mengisi tiap-tiap ruang kelas SDN Pondok Cina 1 untuk mengajar para siswa. Sebelumnya, mereka ditinggal karena mengikuti arahan Dinas Pendidikan Kota Depok yang ingin menggusur sekolah tersebut dan menggantinya menjadi masjid.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah SDN Pondok Cina 1, Sri Widayati mengatakan, para siswa senang dan situasi berjalan kondusif di hari pertama pembelajaran di sekolah tersebut usai liburan sekolah. “Senang, siswa senang, kondusif," kata Sri ditemui wartawan, Senin, 9 Januari 2023.
Kondisi SDN pondok cina
Sri mengakui, tidak semua siswa SDN Pondok Cina 1 kembali bersekolah di gedung lama, karena ada siswa yang sudah terlanjur pindah ke SDN Pondok Cina 3 dan 5 sehingga Dinas Pendidikan Kota Depok menempatkan beberapa guru ke sana. "Total guru di kami kalau semua itu ada 20 orang, tapi kan tersebar di PC (Pondokcina) 3 dan PC 5,” kata Sri.
Sri mengatakan, untuk mengisi kekurangan jumlah guru, Dinas Pendidikan Kota Depok pun menambah empat guru pengganti untuk mengajar di SDN Pondok Cina 1. “Sekarang ada empat guru pengganti di PC 1," kata Sri.
Pantauan VIVA, Senin, 9 Januari 2023, terdapat 13 orang yang berseragam ASN mengisi kelas di SDN Pondok Cina 1. Dari ketiga belas itu, satu di antaranya Plt Kepsek SDN Pondok Cina 1 dan seorang pengawas sekolah Kecamatan Beji Dinas Pendidikan Kota Depok, Eva Eriva.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris.
- VIVA/ Zahrul Darmawan.
Sebagai informasi, SDN Pondok Cina 1 sempat viral di media sosial lantaran gerbang masuknya tertutup oleh trotoar Margonda hasil revitalisasi. Hal itu dilakukan Pemerintah Kota Depok karena di lokasi tersebut akan dibangun Masjid Margonda Raya.
Sementara sekolah yang telah berdiri puluhan tahun itu akan dirobohkan dan siswanya akan dimerger ke SDN Pondok Cina 3 dan 5.
Tapi mayoritas orang tua siswa memprotes karena menginginkan relokasi di satu gedung bukan dipecah di dua sekolah. Alhasil, sebagian orang tua memilih bertahan dan menginginkan anaknya tetap bersekolah di SDN Pondok Cina 1.
Namun, Pemkot Depok bersikukuh dengan rencananya hingga menarik guru-guru dari SDN Pondok Cina 1 sejak November 2022 dan para siswa yang bertahan belajar dengan dipandu orang tua dan relawan.
Karena desakan berbagai pihak, Wali Kota Depok Mohammad Idris akhirnya mengambil keputusan untuk menunda rencana relokasi SDN Pondok Cina 1 pada tanggal 14 Desember 2022.
Idris mengatakan, keputusan itu diambil menindaklanjuti hasil pertemuan Pemerintah Kota Depok dengan Menko PMK, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Itjen Kemendagri, Ombudsman RI, dan Kementerian/Lembaga, serta memperhatikan Surat Gubernur Jawa Barat tanggal 12 Desember 2022 dan kondisi dinamis yang berkembang.
"Demi kemaslahatan semua, bagi siswa SDN Pondok Cina 1 yang masih belajar di lokasi SDN Pondok Cina 1 tetap akan difasilitasi belajar mengajar di lokasi tersebut," kata Idris melalui keterangan persnya, Rabu, 14 Desember 2022.
Idris mengatakan, penundaan relokasi siswa SDN Pondok Cina 1 dilakukan hingga pihaknya selesai membangun ruang kelas baru di SDN Pondok Cina 5 sebagai tujuan relokasi.
"Pembangunan masjid di lokasi SDN Pondok Cina 1 untuk sementara ditunda, sampai dengan seluruh siswa SDN Pondok Cina 1 dapat direlokasi ke satu sekolah yaitu di SDN Pondok Cina 5," kata Idris.
Idris mengatakan, menyikapi penundaan relokasi ini, bagi siswa yang sudah terlanjur melaksanakan relokasi diminta untuk memilih. "Bagi siswa yang saat ini sudah melaksanakan relokasi, diperkenankan untuk memilih di SDN Pondokcina 3 dan 5 atau dapat kembali ke SDN Pondok Cina 1, sesuai dengan kenyamanan siswa," kata Idris.
Idris menambahkan, pembangunan ruang kelas baru di SDN Pondok Cina 5 akan dibangun oleh pemerintah melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR dengan anggaran yang bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2023.
