Massa AWG Demo di Depan Kedubes Amerika, Kutuk Serangan Israel ke Palestina
- VIVA/Andrew Tito,
Jakarta – Sejumlah massa yang mengaku dari Aqsa Working Group (AWG) melakukan aksi unjuk rasa memberikan dukungan pada Palestina di depan Gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu 11 Oktober 2023.
Massa dengan pengeras suara meminta perang Israel dan Hamas di Gaza, Palestina dihentikan, dan juga meminta Amerika Serikat jangan membantu Israel dalam perang melawan Hamas.
Terlihat hingga kini massa masih berorasi di depan Gedung Kedutaan Besar Amerika. Massa juga terlihat membawa bendera Merah Putih dan bendera Palestina, dan membentangkan spanduk permintaan bebaskan Palestina.
Sejumlah massa dari Aqsa Working Group (AWG) melakukan aksi unjuk rasa memberikan dukungan Palestina di depan Gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta.
- VIVA/Andrew Tito.
Dalam aksi ini juga terlihat beberapa anggota kepolisian mengawal demonstrasi tersebut.
"Sebagaimana kita ketahui, saudara kita umat Islam dan bangsa Palestina saat ini sedang menderita. Mereka berusaha merebut kemerdekaannya tetapi hari ini zionis Israel begitu biadab. Melanggar semua konvensi internasional. Membunuh anak-anak Gaza, Palestina, itu benar-benar di luar kemanusiaan," ujar Presidium Aqsa Working Group, M Anshorullah, dengan pengeras suara dari atas mobil komando, Rabu 11 Oktober 2023.
Dalam aksi ini juga AWG mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk bertanggung jawab.
"Saya mengecam keras posisi Amerika yang membantu Israel di Palestina. Kami menuntut Amerika untuk berhenti mendukung penjajahan zionis Israel di Palestina. Kami menuntut mendesak PBB untuk bertanggung jawab terhadap legitimasi yang mereka berikan kepada zionis Israel dalam menduduki menjajah Palestina. Kami mendesak komunitas internasional untuk berdiri bersama-bersama demi kemanusiaan, membela Palestina," ujarnya.
Universitas Oxford hingga Cambridge Bergabung dalam Aksi Pro-Palestina
Mahasiswa, pengajar, dan staf komunitas Universitas Oxford dan Cambridge mendirikan perkemahan 'Zona Pembebasan' di kampus mereka pada Selasa pagi, 7 Mei 2024.
