6 Bulan Terlantar, Warga Tunggu Rusun Marunda

Selang air mengatasi krisis air di Rusun Penjaringan
Sumber :
  • Antara/ Puspa Perwitasari

VIVAnews - Sedikitnya 100 warga miskin yang ingin menempati rumah susun sewa di Rusunawa Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, terlantar.

Mereka merupakan korban penggusuran lahan Pelindo di Kalibaru Barat I, RW 08, Kebon Pisang, Cilincing, Jakarta Utara, pada September 2009 lalu. Saat ini mereka terpaksa membangun tenda di lantai dasar rumah susun tersebut.

Pantauan VIVAnews, Minggu 25 Juli 2010, walau beratap beton, mereka mendirikan terpal sebagai dinding seluas 4x5 meter. Dinding terpal itu pun hanya setinggi 1,5 meter. Sedangkan jarak lantai ke atap sekitar 5 meter.

"Beginilah tempat tinggal kami. Sudah 6 bulan kami hidup begini. Setiap hari kami bergelut dengan angin laut dan nyamuk," kata Sukri (34).

Bapak tiga anak ini setiap pekan rutin membawa anaknya ke dokter untuk mengobati penyakit demam, batuk, pilek, dan radang tenggorokan. Ketiga anaknya yang masih kecil ini tidak kuat menahan tiupan angin laut saat malam hari.

Bahkan dua warga yang yang senasib dengan Sukri, Nuryati dan Maya, melahirkan di tempat itu. "Ini semua terpaksa, kalau tidak mau tinggal di mana lagi," ujar Nuryati.

Sukri mengatakan, warga telah mengajukan permohonan menempati Rusunawa Marunda 2 tahun lalu, tepatnya bulan Februari 2008 silam, atau sebelum mereka digusur dari Kalibaru. "Sebanyak 20 kepala keluarga yang tinggal di sini, menunggu jawaban pengelola rusun," ungkapnya.

Harga sewa untuk rusun itu, kata Sukri, lantai 1 Rp159 ribu per bulan, lantai 2 Rp 151 ribu, lantai 3 Rp143 ribu, lantai 4 Rp136 ribu, dan lantai 5 Rp128 ribu. "Namun sekarang kami disodorkan harga rusun yang bukan subsidi, pastinya lebih mahal," tandasnya.

Untuk lantai 1 Rp371 ribu, lantai 2 Rp354 ribu, lantai 3 Rp338 ribu, lantai 4 Rp321 ribu dan lantai 5 Rp304 ribu. "Harga itu tertulis dalam surat peringatan yang kami terima dari pengelola rusun," katanya.

Surat bernomor 51/-1.796.35 tersebut, ditandatangani oleh Mangatas Tampubolon, sebagai Kepala UPT Pengelola Rusun Dinas Perumahan dan Gedung Provinsi DKI Jakarta.

Surat itu, berisi peringatan agar mereka segera mengosongkan lantai dasar rusun tersebut. "Surat ini, sudah kita terima sekitar 4 bulan lalu. Tapi karena kami bertekad untuk mendapatkan tempat di rusun ini, kami berkeras menetap di sini sambil menunggu kejelasan pengajuan kami," ujar Sukri.

Laporan : Arnes Ritonga l Jakarta Utara

Komentar Erick Thohir Usai Timnas Indonesia U-23 Gagal Tembus Olimpiade 2024
Presiden FIFA, Gianni Infantino dan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir

Presiden FIFA Bangga dengan Pencapaian Timnas Indonesia: Bergerak ke Arah yang Benar

Presiden FIFA, Gianni Infantino berpesan untuk suporter Timnas Indonesia agar terus mendukung para pemain dan banga dengan hasil yang diraih Garuda Muda hingga titik ini.

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024