Tangani Banjir, Heru Budi Targetkan Pembangunan Rumah Pompa Kemang Selesai Maret 2024

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono
Sumber :
  • VIVA/Rahmat Fatahillah Ilham

Jakarta – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menargetkan pembangunan fasilitas gedung tambahan di Rumah Pompa Kemang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan selesai pada bulan Maret 2024.

Gadis ABG Tewas Dicekoki Narkoba di Hotel Jaksel, Polisi Temukan Senpi dan Alat Bantu Seks

"Saya meninjau pembangunan Rumah Pompa Kemang, supaya pada Maret tahun ini rampung. Jika sudah rampung, bisa digunakan untuk menekan dampak banjir, khususnya di daerah Kemang dan sekitarnya," ujar Heru saat di kawasan Kemang Raya, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis, 11 Januari 2024.

Heru juga memastikan kesiapan peralatan Dinas Sumber Daya Air (SDA) untuk menghadapi musim penghujan, seperti pompa. 

Heru Budi Apresiasi Kerja Sama Proyek MRT dengan Jepang, Nilainya Rp11 Triliun

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Photo :
  • Youtube

Sebanyak 578 unit pompa stasioner telah disiapkan di 202 lokasi dan 557 pompa mobile juga disiagakan. Selain itu, pengerukan kali di Jakarta juga terus dilakukan secara rutin oleh Dinas SDA. 

Ribuan Rumah dan Ratusan Hektare Sawah di Tasikmalaya Terendam Banjir

"Pompa di sini sudah siap. Jadi tinggal menunggu rampung secara fisik (bangunan). Mudah-mudahan Maret selesai (pembangunannya). Selain itu, terkait pengurasan kali di sekitar (khususnya Kali Krukut) juga rutin dilakukan oleh Dinas SDA," katanya. 

Dalam kesempatan yang sama, Dinas SDA DKI Jakarta sejauh ini sudah melakukan pengerukan lumpur di berbagai titik, khususnya di Kali Mampang hingga Krukut yang rutin dilakukan oleh petugas Suku Dinas SDA Jakarta Selatan. 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Ika Agustin mengatakan, pihaknya juga berupaya menambah kapasitas pompa agar semakin maksimal dalam mengurangi dampak musim hujan

Dua unit pompa yang sebelumnya hanya mampu menyedot air 500 liter/detik, kini ditambah hingga 1.000 liter/detik, serta terdapat satu unit pompa kapasitas 250 liter/detik, sehingga total kapasitas mampu menyedot air sebanyak 2.250 liter/detik.

"Dengan adanya penambahan (kapasitas pompa) ini diharapkan akan mengurangi genangan. Masalahnya pertumbuhan kota, perubahan tata guna lahan juga berpengaruh," ucapnya.

Ika menyebutkan, jika curah hujan masih 100 milimeter dan di bawah empat jam, maka seluruh infrastruktur di DKI Jakarta masih siap. "Itu infrastruktur drainase, kalau kali besar sampai dengan 150 milimeter," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya