1.570 Pelanggar Terekam Tilang Elektronik

Selasa, 5 April 2011 - 10:28 WIB

Oleh :

Eko Priliawito,

Yellow box junction di perempatan lampu merah

Sumber :

VIVAnews - Direktorat Lalulintas Polda Metro Jaya telah mengambil tindakan tegas menilang 1.570 pelanggar yang terekam kamera di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat.

Menurut Kepala Subdirektorat Penegakan Hukum, Direktorat Lalulintas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Yakub D.K, sejak pemberlakukan tilang elektronik atau Electronic-Traffic Law Enforcement (E-TLE) pada awal April lalu, pelanggaran dilakukan 502 mobil pribadi, 82 kendaraan umum, dan 986 sepeda motor.

"Paling banyak melanggar marka garis berhenti atau stopline," terang Yakub, Selasa 5 April 2011.

Sementara Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Royke Lumowa menjelaskan, pelanggar mempunyai waktu dua pekan untuk menjalani sidang tilang.

Proses sidang, maupun nilai denda tilang elektronik, sama seperti tilang pada umumnya yaitu sesuai Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, denda maksimal untuk pelanggar marka garis stop atau stopline, marka kotak kuning, atau yellow box junction, dan menerobos lampu merah adalah Rp500 ribu.

Selama sepekan berlangsung, tercatat ada 35.660 pengendara yang melanggar lalulintas terjaring 'Operasi Simpatik'. Dari jumlah itu, 29.437 diantaranya diberikan sanksi tegas dalam bentuk tilang. Sedangkan 6.223 lainnya diberikan teguran.

Pelanggar terkena tilang terdiri atas 19.229 pengendara roda dua, 7.429 sopir angkutan umum, dan 2.773 pengemudi mobil pribadi.

Selama sepekan, Direktorat Lalulintas Polda Metro Jaya juga mendata terjadi 90 kecelakaan di wilayah Ibukota dan sekitarnya. Akibat puluhan kecelakaan itu, 14 korban meninggal dunia, 18 korban luka berat, dan 82 korban luka ringan serta kerugian materi sebesar Rp242.750.000.

Operasi Simpatik mengerahkan 2000 personel Polda Metro Jaya, rencananya berlangsung dua pekan sejak 28 Maret hingga 14 April 2011.