Penagih Tewas, Keluarga Minta TNI Profesional

Kekerasan
Sumber :

VIVAnews - Keluarga penagih utang (debt collector) Helmy Yohanes Manuputi, berharap kasus penganiayaan yang berbuntut kematian dapat ditangani secara profesional dan trasnparan.

Melalui kuasa hukumnya, Abdul Fatah Pasolo, dijelaskan bahwa keluarga telah melaporkan kasus ini ke Detasemen Polisi Militer (Denpom), di Cijantung, Jakarta Timur.

"Harapan keluarga, tentu kasus ini akan ditangani secara profesional dan transparan. Jangan ada rekayasa. TNI milik kami semua. Melalui kasus ini, kami akan dorong reformasi TNI berjalan efektif," ujar Abdul Fatah saat ditemui di kamar mayat RSCM, Jakarta, Selasa malam, 19 April 2011.

Dari hasil visum dokter rumah sakit UKI Jakarta, diketahui bahwa ada luka-luka memar pada tubuh Helmy dan dari bagian mulut mengeluarkan darah. Tidak diketahui secara persis apakah luka di tubuh Helmy berasal dari senjata tajam.

Sejak selasa malam, proses otopsi terhadap jenazah Helmy masih dilakukan di RSCM Jakarta. Rencananya, setelah otopsi selesai, pada hari ini Rabu 20 April 2011, jenazah korban akan diterbangkan ke kampung halaman di Ambon.

Helmy Yohanes Manuputi, meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit UKI, Jakarta Timur. Menurut keterangan rekan korban yang bernama Buce (bukan Bruce), sempat terjadi penganiayaan yang dilakukan sejumlah oknum TNI Kostrad.

Helmy dan tiga rekannya sempat dibawa sejumlah pria berbadan tegap ke sebuah tempat yang mereka anggap sebagai markas tentara. Mereka disergap dari depan kantor SMS Finance, pada Senin pekan lalu.

Empat penagih utang dari SMS Finance itu kemudian dimasukkan ke dalam mobil. Di tempat yang dianggap seperti markas tentara itu, menurut keterangan Buce, Helmy dianiaya. Kedua kaki dan tangan diikat. "Mata kami ditutup," ujar dia.

Masih berdasarkan keterangan Buce, satu dari mereka sempat meloloskan diri setelah loncat dari dalam mobil yang membawa mereka. "Ada yang lolos karena loncat dari mobil," ujarnya.

Setelah dianiaya, mereka kemudian dibuang di tempat terpisah. Belakangan diketahui bahwa Helmy dibuang di kawasan Cililitan, Jakarta Timur. Dengan kondisi penuh luka, Helmy pulang ke rumahnya, diantar tukang ojek. Malam itu juga, Helmy dilarikan ke Rumah Sakit UKI, Cawang, Jakarta Timur, karena kondisinya mengkhawatirkan.

"Dia dirawat selama seminggu. Meninggalnya Senin kemarin," katanya.

Sebelum terjadi penculikan, pada Senin 11 April 2011, sekitar pukul 14.00 WIB, kantor SMS Finance didatangi puluhan anggota TNI. Di antara mereka adalah oknum berinisial R, nasabah yang melaporkan Helmy karena tindakan tidak menyenangkan saat menagih utang tunggakan mobil milik R.

"Puluhan lelaki berbadan tegap. Ada yang memakai seragam loreng dan tidak. Mereka bawa pistol, golok, dan senjata laras panjang," katanya. (art)

Temuan Awal KPK: TPPU Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba Capai Rp 100 Miliar
Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin

Kuota Formasi Penghulu 2024 di Kemenag Sebanyak 3.641 Disetujui Kemenpan RB

Kuota formasi untuk penghulu, dengan total ada sebanyak 3.641 untuk Penghulu Ahli Utama, disetujui oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024