- VIVAnews/Erik Hamzah
VIVAnews - Jaksa Penuntut Umum (JPU) Pengadilan Negeri Bekasi diminta untuk mendalami keterlibatan Muhamad Umar, terkait dengan pemalsuan identitas yang dilakukan Fransiska Anastasya Octaviany alias Icha, yang menyamar menjadi wanita untuk dapat menikah dengan sesama jenis.
Tapi dalam persidangan, Icha membantah lelaki yang menjadi suaminya itu ikut membantu memalsukan surat-surat agar pernikahan mereka dapat berjalan dengan lancar. "Saya lakukan atas inisiatif sendiri dan tanpa sepengatuan Umar. Semua demi untuk melancarkan pernikahan saya," kata Icha, usai persidangan.
Tapi meski demikian, Icha akan membongkar semua hubungan mereka. Karena Icha merasa apa yang telah dilakukannya bersama Umar ditumpahkan seluruhnya kepada dirinya. "Ini kan kesannya Umar tidak mau dipersalahkan," ujarnya.
Ditegaskan Icha, Umar sangat tahu dirinya adalah seorang pria. Lalu kenapa mereka menikah, semua karena keduanya saling cinta. "Kalau Umar sekarang membantah itu terserah, pernah saya kenal dan menginap di rumahnya, Umar sudah tahu semua," katanya.
Dalam persidangan Umar membantah dan memberikan keterangan berbelit,
Dalam sidang terkuak fakta Umar dan Icha sudah berhubungan badan sejak mereka belum menikah.
Majelis kemudian mempertanyakan kenapa Umar tidak protes hanya berhubungan lewat belakang. "Soalnya Icha kalau marah megang pisau, dan selalu bentak," jelasnya.
Umar mengungkapkan, sebenarnya, sebelum mereka menikah, dia sudah merasa ada keganjilan dengan gelagat Icha. Hakim bertanya "Kenapa mau?" "Ya saya tidak tahu kalau dia laki-laki," jawab Umar.
Mendengar jawaban Umar, hakim pun berang. Hakim merasa ada yang ditutup-tutupi karena jawaban Umar berbelit. "Sebenarnya kamu normal atau tidak," tanya hakim lagi. Umar menjawab dirinya normal karena suka dengan perempuan.
Berdasarkan hal ini, majelis hakim kemudian meminta agar Umar dibawa ke psikolog. "Karena saya yakin Umar juga mengalami kelainan seksual sama seperti Icha," pintanya. Sidang akan dilanjutkan pada Kamis, 16 Juni 2011, dengan agenda masih pemeriksaan saksi-saksi. Laporan: Erik Hamzah | Bekasi (adi)
5 Mitos Tentang Masturbasi, Benarkah Bisa Hilangkan Keperawanan?
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Springer, diamati bahwa sekitar 65 persen pria dan 40 persen wanita melakukan masturbasi.
